Abstract:
Panti Werdha merupakan sebuah wadah untuk mengurus dan merawat lansia.
Di Indonesia sendiri, jumlah kenaikan populasi usia lanjut mengalami kenaikan sekitar
414%. Sedangkan di Tangerang Selatan sendiri jumlah lansia mencapai 168.994 jiwa
dari total penduduk 1,64 juta jiwa. Kondisi ini yang kurang diperhatikan dalam
kehidupan sehari-hari. Padahal, dengan meningkatnya jumlah lansia meningkatnya
pula daya dukung psikologis dan sosial yang diperlukan sehingga menjadi sebuah
warna yang ada dalam hubungan antar manusia. Hubungan antar individu berdasarkan
kemampuan ini disebut aspek sosialpsikologis. Sedangkan psikologi arsitektur
memiliki banyak konsep yang sama. Keduanya dapat diibaratkan seperti psikologi
dikatakan sebagai aspek fisik dan psikologi sebagai mental. Secara umum masyarakat
Indonesia masih mengganggap bahwa Panti Werdha mempunyai konotasi buruk,
seperti tempat yang kotor, tidak manusiawi, dan minim akan fasilitas. Padahal tujuan
utama dari sebuah karya arsitektur adalah membuat nyaman pengguna yang telah
disesuaikan dengan karakteristik, kebutuhan fisik dan psikologi dari lansia.
Metode pengumpulan data pada karya tulis ini menggunakan pendekatan
kualitatif dengan sifat penelitian deskriptif yang menggunakan metode observasi
langsung pada bulan Juli 2019 di Panti Werdha Bina Bhakti, Panti Jompo PNIEL, dan
Panti Werdha Melania yang berada di daerah Tangerang Selatan serta melakukan
wawancara dengan objek penelitian adalah lansia dan pengurus di Panti Werdha.
Hasil analisis menunjukkan bahwa Panti Werdha ini akan mewadahi kegiatan
lansia untuk dapat memenuhi kebutuhan fisik dan psikologi lansia. Sehingga, mampu
mengembalikan semangat hidup bagi lansia secara optimal.