Abstract:
Perkembangam industri dan pertumbuhan jumlah penduduk yang semakin meningkat dapat
mengakibatkan peningkatan jumlah limbah dan pencemaran terhadap lingkungan yang tinggi,
sehinga dapat membahayakan kesehatan manusia dan biota di sekitar. Oleh karena itu
pemerintah melakukan tindakan Preventif melalui peraturan Mentri Lingkungan Hidup RI no.
5 Tahun 2014 tentang baku mutu air limbah. Dengan semakin ketatnya peraturan AMDAL,
semakin banyak perusahaan, pertanian atau pemukiman warga yang menggunakan peroses
pengolahan air limbah. Contoh pengolahan air untuk meningkatkan kualitas air adalah dengan
Biosand Filter yang bekerja berdasarkan prinsip penyaringan Biofilter atau penyaringan
menggunakan media pasir. Dalam Tugas akhir ini dibuat suatu Biosand filter yang sistem
pemantauannya ini dapat dilihat langsung pada display LCD yang sudah terhubung langsung
dan telah diproses oleh mikrokontroler. Kualitas air pada alat dapat dilihat dengan metode
pengukuran kekeruhan menggunakan sensor turbidity module yang telah dikalibrasi
berdasarkan hasil pengujian sensor ketika bekerja pada air keruh dan air bersih. Hasil pengujian
Sensor turbidity module terhadap baku mutu air keruh sebelum penyaringan menghasilkan nilai
50 NTU – 3000 NTU dan air bersih 0 NTU – 50 NTU. Kualitas air juga dapat dilihat dari nilai
pHnya. Nilai pH batas ambang air bersih yang dinyatakan oleh Peraturan Mentri Lingkungan
Hidup RI no.5 tahun 2014 yaitu nilai pH 6 – pH 9. Dari percobaan yang dilakukan, alat dapat
berfungsi menghasilkan air bersih hasil proses penyaringan yang dilakukan oleh alat dengan
kualitas air berupa nilai kekeruhan dan nilai pH yang ditampilkan pada LCD. Alat dapat
mengukur kekeruhan air pada nilai 0 – 3000 NTU ; dan nilai pH dari 6 – 9. Jika nilai yang
terbaca oleh turbidity menghasilkan nilai 50 NTU – 3000 NTU maka akan ada proses
pengolahan secara kimia dengan menambahkan dosis cairan kimia PAC dan anionik yang
sudah dikalibrasi nilai dosisnya terlebih dahulu.