| dc.description.abstract |
Kekerasan merupakan tindakan kriminal yang sering terjadi di berbagai tempat.
Namun, penanggulangan terhadap tindak kekerasan sering kali masih kurang optimal,
baik karena keterbatasan respons dari aparat keamanan maupun masyarakat sekitar.
Keamanan publik menjadi isu penting di berbagai sektor, salah satu upaya untuk
meningkatkan keamanan adalah dengan menerapkan sistem deteksi dini kekerasan
berbasis video secara otomatis. Penelitian ini mengembangkan sistem deteksi kekerasan
secara dini dengan memanfaatkan teknologi deep learning, yaitu menggabungkan model
Yolov11 dan MobileNetv3. Sistem yang dikembangkan bekerja melalui dua tahap:
Pertama, Yolov11 digunakan untuk prediksi keberadaan manusia pada setiap frame video.
Setelah manusia, tahap kedua frame yang mengandung manusia akan digunakan model
MobileNetv3 yang bertugas untuk memprediksi apakah terdapat aktivitas kekerasan
dalam frame tersebut. MobileNetv3 hanya diaktifkan ketika manusia terdeteksi, sehingga
mengurangi beban kerja model. Pada salah satu uji, hasil efisiensi mengurangi waktu
proses hingga sekitar 32ms. Model MobileNetv3 dipilih karena kemampuannya dalam
klasifikasi gambar dengan ukuran kecil, menjadikannya cocok untuk aplikasi deteksi
objek yang ringan. Dataset yang digunakan terdiri dari video berisi tindak kekerasan dan
non-kekerasan, yang dilatih untuk mengenali perilaku kekerasan dari cuplikan video.
Dataset yang digunakan dalam penelitian ini adalah dataset primer dan dataset sekunder,
dengan hasil akurasi pada data sekunder dengan MobileNetv3 Large yaitu 84% dan
MobileNetv3 Small mencapai 81%. Berdasarkan hasil training data sekunder,
MobileNetv3 Large digunakan kembali untuk uji coba training pada data primer dengan
hasil akurasi mencapai 85.7%. |
en_US |