| dc.description.abstract |
Permasalahan kebisingan dari kendaraan, terutama truk dan bus berat menjadi perhatian
utama bagi masyarakat yang tinggal di kiri dan kanan jalan tol. Upaya telah dilakukan untuk
mengurangi dampak ini seperti pemasangan dinding peredam kebisingan, di beberapa titik
di jalan tol sudah dipasang peredam suara untuk mengurangi dampak kebisingan. Tujuan
penelitian ini adalah untuk mengkaji tingkat efektivitas dari ketiga tipe peredam kebisingan
(akustik, beton dan berm). Metode yang digunakan dalam penelitian adalah dengan
menggunakan alat sound meter level, lalu menghitung efektivitas dengan Insertion Loss (IL)
dan menghitung pengurangan kebisingan pada pengaruh jarak dengan metode maekawa.
Hasil penelitian yang membandingkan berbagai tipe peredam di kawasan zona bising
menunjukkan pada jarak yang bervariasi peredam akustik (jarak 10,5 m dan tinggi 3 m),
peredam berm (jarak 10,1 m dan tinggi 4,5 m), pada peredam beton (jarak 11,5 m dan tinggi
1,57 m). tipe peredam akustik memiliki tingkat efektivitas tertinggi sebesar 17,1 dB, diikuti
tipe pagar berm sebesar 12,6 dB, peredam beton memiliki Tingkat efektivitas terendah
sebesar 8,9. Prediksi tingkat efektivitas dengan metode maekawa tipe peredam akustik masih
tertinggi sebesar 13,0 dB (125 Hz) sampai 27,4 dB (4000 Hz), diikuti peredam berm 9,9 dB
(125 Hz) sampai 23,5 dB (4000 Hz), tipe peredam beton 6,1 dB (125 Hz) sampai 15,5 (4000
Hz). Hasil survey lapangan dibandingkan dengan standar baku mutu (55+3 dB). Dari
penelitian hanya peredam akustik yang berada di angka batas standar baku mutu dengan nilai
sebesar 56,5 dB, dB pada peredam beton dan berm tidak memenuhi standar baku mutu
dengan nilai rata-rata sebesar 64,3 dB dan 61,6 dB. Dari hasil penelitian, peredam akustik
memberikan pengurangan kebisingan terbesar yaitu 23%, lalu peredam berm pengurangan
sebesar 17%, terakhir peredam beton pengurangan sebesar 12%. |
en_US |