dc.description.abstract |
Produksi susu dalam negeri di Indonesia belum mampu memenuhi permintaan nasional,
sehingga ketergantungan terhadap impor masih tinggi. Pada tahun 2024, produksi susu
dalam negeri hanya mampu memenuhi 21% dari total kebutuhan sebesar 4,6 juta ton,
menimbulkan kekhawatiran terhadap ketergantungan impor. Untuk mengatasi
permasalahan ini, pengembangan usaha peternakan sapi perah lokal menjadi peluang
strategis. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kelayakan usaha peternakan sapi
perah di Kabupaten Batang menggunakan metode analisis finansial, yaitu Net Present
Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), Benefit-Cost Ratio (BCR), Payback Period
(PP), dan Discounted Payback Period (DPP). Hasil analisis menunjukkan bahwa usaha
ini layak dijalankan dengan NPV sebesar Rp2.614.999.618,45 (positif), IRR sebesar 25%
(lebih tinggi dari tingkat diskonto 10,5%), BCR sebesar 1,66 (lebih dari 1), PP selama 3
tahun 1 bulan, dan DPP selama 3 tahun 6 bulan. Analisis ini semakin diperkuat dengan
hasil perbandingan dari penelitian sebelumnya yang menunjukkan bahwa usaha
peternakan sapi perah secara konsisten dinilai layak dalam berbagai kondisi dan lokasi
penelitian. Selain itu, komparasi dengan investasi obligasi menunjukkan bahwa usaha ini
memiliki potensi keuntungan yang kompetitif meskipun dengan tingkat risiko yang
berbeda. Dengan demikian, usaha peternakan sapi perah di Kabupaten Batang dapat
menjadi alternatif investasi yang menjanjikan bagi calon investor. |
en_US |