| dc.description.abstract |
Pada sejarah pembangunan nasional, minyak bumi memiliki peran penting strategis sebagai sumber energi
kegiatan ekonomi nasional. Dengan berkembangnya teknologi peralatan teknik tidak dapat terlepas dari
bahaya yang akan ditimbulkan saat pengoperasiannya. Kemudian, akan berisiko terhadap keselamatan pada
pekerjaan itu sendiri yang akan berkaitan dengan lingkungan kerja yang memiliki resiko terjadinya
kecelakaan dan potensi bahaya. Pada teknologi peralatan melibatkan aspek manajemen dengan baik agar
pekerjaan pengoperasiaan terlaksana sesuai prosedur yang sudah direncanakan. Aspek tersebut, akan
melibatkan kegiatan pengoperasian menjadikan dampak bahaya yang bisa merugikan terdiri dari fisik dan
non fisik seperti luka - luka, meninggal dunia, serta kerusakan lingkungan. SDA South Bengara II Pte. Ltd.
adalah perusahaan nasional yang mengoperasikan konsesi SKK Migas di Blok South Bengara, Berau,
Kalimantan Timur di bawah Production Sharing Contract (PSC). Maka dari itu, pentingnya perencanaan
K3 dengan metode hazard identification risk asessment (HIRADC) dan job safety analysis (JSA). Hasil
yang didapatkan dari penelitian ini yaitu identifikasi risiko bahaya disebabkan oleh pengecekan sling secara
berkala, sertifikasi bersifat wajib kepada pekerja, dan penggunaan APD dengan benar, dan kondisi
lingkungan. Kemudian, hasil dari identifikasi risiko dilakukan pengendalian berdasarkan hierarki yang
terdiri dari pengendalian rekayasa teknik, administrasi, dan penggunaan APD. Serta didapatkan penurunan
tingkat risiko setelah adanya pengendalian. Berikut ini tingkat risiko sebelum pengendalian yaitu tingkat
risiko ekstreme risk sebanyak 4 pekerjaan (11%), high risk 9 pekerjaan (24%), moderate risk 19 pekerjaan
(50%), low risk 6 pekerjaan (16%). Upaya pengendalian yang dilakukan untuk mengurangi tingkat risiko
pada pekerjaan drilling minyak dan gas dengan melakukan pengendalian sesuai hieraki yang ada dengan
pengendalian rekayasa teknik, administrasi, dan alat pelindung diri (APD). Dari hasil yang sudah dilakukan
pengendalian risiko menggunakan tabel HIRADC didapatkan penurunan pada tingkat risiko pada 5 stasiun
ditambah dengan pekerjaan setiap stasiun kerja yang terdiri dari tingkat risiko kerja ekstreme risk 2
pekerjaan (5%), high risk 5 pekerjaan (13%), moderate risk 11 pekerjaan (29%), low risk 20 pekerjaan
(53%). Dengan adanya perbaikan untuk meningkatkan produktivitas perusahaan migas ini, guna sebagai
“how to improve” pada perusahaan yaitu dengan cara memperbanyak strategi yang efisiensi untuk
diterapkan pada perusahaan yaitu dengan mengurangi beban kerja administrative. |
en_US |