DSpace Repository

ANALISIS RISIKO MANAJEMEN BAHAYA BERBASIS HAZARD IDENTIFICATION RISK ASESSMENT AND DETERMINING CONTROL (HIRADC) DAN JOB SAFETY ANALYSIS (JSA) PADA PEKERJAAN DRILLING MINYAK DAN GAS. (Studi Kasus : PSC SKK MIGAS - SDA SOUTH BENGARA II Pte. Ltd)

Show simple item record

dc.contributor.advisor Theresia, Linda
dc.contributor.author Putri, Zahra Adelia
dc.date.accessioned 2025-02-24T04:16:42Z
dc.date.available 2025-02-24T04:16:42Z
dc.date.issued 2024
dc.identifier.uri http://repository.iti.ac.id/jspui/handle/123456789/2855
dc.description Dosen Pembimbing :Linda Theresia en_US
dc.description.abstract Pada sejarah pembangunan nasional, minyak bumi memiliki peran penting strategis sebagai sumber energi kegiatan ekonomi nasional. Dengan berkembangnya teknologi peralatan teknik tidak dapat terlepas dari bahaya yang akan ditimbulkan saat pengoperasiannya. Kemudian, akan berisiko terhadap keselamatan pada pekerjaan itu sendiri yang akan berkaitan dengan lingkungan kerja yang memiliki resiko terjadinya kecelakaan dan potensi bahaya. Pada teknologi peralatan melibatkan aspek manajemen dengan baik agar pekerjaan pengoperasiaan terlaksana sesuai prosedur yang sudah direncanakan. Aspek tersebut, akan melibatkan kegiatan pengoperasian menjadikan dampak bahaya yang bisa merugikan terdiri dari fisik dan non fisik seperti luka - luka, meninggal dunia, serta kerusakan lingkungan. SDA South Bengara II Pte. Ltd. adalah perusahaan nasional yang mengoperasikan konsesi SKK Migas di Blok South Bengara, Berau, Kalimantan Timur di bawah Production Sharing Contract (PSC). Maka dari itu, pentingnya perencanaan K3 dengan metode hazard identification risk asessment (HIRADC) dan job safety analysis (JSA). Hasil yang didapatkan dari penelitian ini yaitu identifikasi risiko bahaya disebabkan oleh pengecekan sling secara berkala, sertifikasi bersifat wajib kepada pekerja, dan penggunaan APD dengan benar, dan kondisi lingkungan. Kemudian, hasil dari identifikasi risiko dilakukan pengendalian berdasarkan hierarki yang terdiri dari pengendalian rekayasa teknik, administrasi, dan penggunaan APD. Serta didapatkan penurunan tingkat risiko setelah adanya pengendalian. Berikut ini tingkat risiko sebelum pengendalian yaitu tingkat risiko ekstreme risk sebanyak 4 pekerjaan (11%), high risk 9 pekerjaan (24%), moderate risk 19 pekerjaan (50%), low risk 6 pekerjaan (16%). Upaya pengendalian yang dilakukan untuk mengurangi tingkat risiko pada pekerjaan drilling minyak dan gas dengan melakukan pengendalian sesuai hieraki yang ada dengan pengendalian rekayasa teknik, administrasi, dan alat pelindung diri (APD). Dari hasil yang sudah dilakukan pengendalian risiko menggunakan tabel HIRADC didapatkan penurunan pada tingkat risiko pada 5 stasiun ditambah dengan pekerjaan setiap stasiun kerja yang terdiri dari tingkat risiko kerja ekstreme risk 2 pekerjaan (5%), high risk 5 pekerjaan (13%), moderate risk 11 pekerjaan (29%), low risk 20 pekerjaan (53%). Dengan adanya perbaikan untuk meningkatkan produktivitas perusahaan migas ini, guna sebagai “how to improve” pada perusahaan yaitu dengan cara memperbanyak strategi yang efisiensi untuk diterapkan pada perusahaan yaitu dengan mengurangi beban kerja administrative. en_US
dc.subject PSC en_US
dc.subject K3 en_US
dc.subject HIRADC en_US
dc.subject JSA en_US
dc.subject ekstreme risk en_US
dc.subject moderate risk en_US
dc.subject low risk en_US
dc.title ANALISIS RISIKO MANAJEMEN BAHAYA BERBASIS HAZARD IDENTIFICATION RISK ASESSMENT AND DETERMINING CONTROL (HIRADC) DAN JOB SAFETY ANALYSIS (JSA) PADA PEKERJAAN DRILLING MINYAK DAN GAS. (Studi Kasus : PSC SKK MIGAS - SDA SOUTH BENGARA II Pte. Ltd) en_US
dc.identifier.nim NIM1132000043
dc.identifier.kodeprodi KODEPRODI22201#Teknik Sipil


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search DSpace


Advanced Search

Browse

My Account