DSpace Repository

Rancang Bangun Sistem Pengasapan Telur Asin Berbasis IoT

Show simple item record

dc.contributor.author Alfianingrum, Dhea Nur
dc.contributor.author Putra, Lodi Adista
dc.contributor.author Indraswati, Tris Dewi
dc.date.accessioned 2024-12-13T02:33:38Z
dc.date.available 2024-12-13T02:33:38Z
dc.date.issued 2024-09-06
dc.identifier.issn NIDN0302116902
dc.identifier.uri http://repository.iti.ac.id/jspui/handle/123456789/2713
dc.description Dosen Pembimbing : Tris Dewi Indraswati en_US
dc.description.abstract Telur asin, sebagai salah satu olahan telur bebek yang populer, diolah untuk memperpanjang masa simpan dan memberikan cita rasa khas. Namun, metode konvensional pengasinan yang memakan waktu 7 hingga 15 hari memiliki tantangan berupa lamanya proses produksi dan masa simpan yang terbatas. Untuk mengatasi keterbatasan ini, inovasi terbaru menggabungkan metode manipulasi osmosis dan penggunaan mesin pengasapan berbasis Internet of Things (IoT). Metode manipulasi osmosis mempercepat proses pengasinan dengan merendam telur dalam asam cuka, diikuti dengan pengasapan yang memperpanjang masa simpan hingga 25 hari. Tugas Akhir ini merancang oven pengasapan telur asin berbasis IoT yang dapat dipantau melalui aplikasi smartphone menggunakan Blynk. Sistem pengendalian asap melibatkan sensor MQ135 untuk pembacaan jumlah asap, termokopel tipe K untuk pembacaan suhu, dan timer pemrosesan. Solenoid valve dan kipas asap akan aktif untuk memasukkan asap ke dalam oven saat sensor MQ135 mendeteksi asap kurang dari 3550 ppm, dan akan menutup saat kadar asap mencapai 3700 ppm. Kipas sirkulasi memastikan asap dan panas tersebar merata. Setelah timer selesai, semua komponen akan mati secara otomatis. Berdasarkan uji coba, cangkang telur mengalami perubahan warna menjadi coklat bercorak tanpa perbedaan signifikan di setiap tray. Tingkat kematangan telur meningkat dari 80% (2,5 jam) menjadi 90% (3 jam) dengan penambahan durasi pengasapan. Disarankan untuk menambah heater agar kematangan mencapai 100%. Rasa asap tergolong sedang dan berimbang, dengan aftertaste tertinggal. Analisis proksimat menunjukkan kadar air berkisar antara 66-69%, kadar abu 2,744-4,047%, lemak 10,11112,189%, protein 9,940-12,559%, dan karbohidrat 4,929-8,273%. Inovasi ini mengintegrasikan IoT untuk pemantauan jarak jauh, memberikan fleksibilitas dalam pengoperasian, dan memiliki potensi besar untuk diterapkan dalam usaha UMKM. en_US
dc.language.iso other en_US
dc.publisher INSTITUT TEKNOLOGI INDONESIA en_US
dc.subject Telur asin en_US
dc.subject manipulasi osmosis en_US
dc.subject mesin pengasapan berbasis IoT en_US
dc.title Rancang Bangun Sistem Pengasapan Telur Asin Berbasis IoT en_US
dc.type Thesis en_US
dc.identifier.nim NIM1112020003
dc.identifier.nim NIM1112020005
dc.identifier.kodeprodi KODEPRODI20201#Teknik Elektro


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search DSpace


Advanced Search

Browse

My Account