Abstract:
Penelitian ini mengeksplorasi optimasi penggunaan energi terbarukan untuk memenuhi
kebutuhan listrik dalam budidaya ikan lele dengan metode bioflok. Identifikasi dilakukan
terhadap kebutuhan energi listrik serta potensi sumber energi surya dan angin. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa penggunaan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS)
yang dikombinasikan dengan jaringan listrik PLN merupakan solusi yang paling
ekonomis. Dengan kebutuhan energi listrik harian sebesar 12,55 kWh, sistem PLTS
berkapasitas 1,58 kW mampu memenuhi 38% kebutuhan energi menggunakan sumber
energi terbarukan. Skenario ini memerlukan investasi awal sebesar Rp 9.450.000,00 dan
biaya operasi serta pemeliharaan tahunan sebesar Rp 4.800.000,00. Dalam jangka waktu
proyek 20 tahun, skenario ini menghasilkan nilai proyek saat ini (Net Present Cost/NPC)
sebesar Rp 78.900.000,00, Internal Rate of Return (IRR) sebesar 18%, Return on
Investment (ROI) sebesar 14%, dan Break-Even Point (BEP) tercapai dalam 5,4 tahun.
Meskipun penggunaan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) dapat meningkatkan
persentase energi terbarukan yang digunakan, opsi ini belum dianggap ekonomis karena
memerlukan biaya investasi yang sembilan kali lebih besar dibandingkan dengan
skenario PLTS.