Abstract:
Dalam pelaksanaan konstruksi apabila pelaksanaan tidak sesuai dengan rencana dapat
menyebabkan keterlambatan proyek. Terdapat beberapa faktor penyebab keterlambatan proyek
yang berasal dari pemilik proyek, kontraktor, konsultan ataupun faktor eksternal. Keterlambatan
proyek tidak hanya terjadi pada proyek APBN atau swasta tapi dapat terjadi pada proyek yang
sumber pembiayaannya berasal dari Pinjaman/Hibah Luar Negeri (PHLN). Salah satu kegiatan
yang didanai dari PHLN adalah program Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU) atau National Slum
Upgrading Program (NSUP) yang dilaksanakan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat (PUPR). Program KOTAKU di Provinsi Banten didanai melalui pinjaman
luar negeri Islamic Development Bank (IsDB). Terdapat tiga kegiatan KOTAKU skala kawasan
di Provinsi Banten yang mengalami keterlambatan konstruksi. Berdasarkan latar belakang ini,
penelitian dilakukan sebagai untuk mengetahui faktor–faktor penyebab keterlambatan proyek
konstruksi pada proyek PHLN. Penelitian dilakukan dengan cara penyebaran kuisioner kepada 11
responden yang terdiri dari unsur pemilik proyek, kontraktor dan konsultan yang menangani
kegiatan skala kawasan KOTAKU di Provinsi Banten. Metode analisis data dengan uji validitas
dan uji reabilitas menggunakan program SPSS for Windows dan pemeringkatan faktor melalui Uji
Relative Importance Index (RII). Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor dominan berasal
dari aspek faktor eksternal yaitu kondisi hujan yang terus menerus sehingga menyebabkan
terjadinya banjir (force mayeur) (X6.1) dengan nilai RII sebesar 0,705. Selain itu terdapat
pengaruh pandemi Covid-19 sebagai penyebab keterlambatan yaitu keterlambatan pengiriman
bahan/material ke lokasi proyek akibat pemberlakuan PSBB (X7.1) dengan nilai RII sebesar
0,659.