Abstract:
Sistem DC memiliki peranan penting dalam mengoperasikan peralatan gardu induk. Pada sistem
transmisi 150 kV, sistem instalasi yang digunakan salah satunya adalah baterai 110 VDC
digunakan sebagai penyuplai energi listrik cadangan. Beberapa komponen yang disuplai yaitu:
rele-rele proteksi, triping coil, dan penerangan darurat/alarm. Baterai merupakan salah satu
komponen utama gardu induk, jika dalam keadaan normal sistem DC disuplai langsung oleh
rectifier. Kondisi baterai dapat berpengaruh terhadap kinerja baterai bila terjadinya blackout. Dari
hasil yang telah dilakukan, pengujian baterai yang digunakan pada GI Rawadenok didapatkan
kapasitas baterai yang digunakan di unit ke 1 yaitu, sebesar 415 Ah, dan efisiensi sebesar 99%
dan berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat dua buah sel baterai dengan
tegangan tiap sel yang terukur masing-masing 0,28V dan 0,33V, pada sel 14 dan 47 sehingga perlu
di ganti agar tidak mengganggu kinerja dari sel baterai lain. Secara keseluruhan dari hasil
pengujian kapasitas baterai 110 Vdc pada Gardu Induk 150 KV Rawadenok dapat dikatakan layak
dan handal karena setelah 7 jam pengujian kapasitas baterai masih di atas minimum menurut
standar IEEE dan PLN, baterai memiliki efisiensi sebesar 99% dan kapasitas 415 Ah dimana
mampu memberi sumber daya DC selama 2 jam 10 menit saat terjadi blackout pada Gardu Induk
150 KV Rawadenok