Abstract:
Process plant biasanya terdiri darl 2 (dua) komponen-komponen
utama yaitu jaringan penukar panes dan slstem utilitas, seperti steam,
cooling water, refrigerant. dan lain-lain. Kedua sistem ini apabila tidak
terintegrasi dengan baik akan berakibat proses pemulihan energinya tidak
optimum. Hal ini mengakibatkan Konsumsi energi (utilitas) dan luas total
permukaan penukar panas tidak mencapai target (berlebihan). lnvestasi
yang tinggi melalui peralatan yang sangat mahal belum tentu menjamin
suatu proses berlangsung efisien ditinjau dari konsumsi energinya.
lntegrasi proses melalui konsep targeting dengan teknologi Pinch ini akan
dapat menentukan Target Energi yaitu energi minimum yang seharusnya
diperlukan pada suatu jaringan penukar panas. Pinch pada prinsipnya adalah jarak temperatur terdekat antara 2 aliran panas dan aliran dingin yang terletak pada kurva komposit pada
suatu sistem. Direncanakan perhitungan Pinch dengan AT~ =10C pada
pabrik aromatik dengan menggunakan analisa Problem Table. Pada
analisa ini akan dincari posisi Pinch, besar utilitas panas dan utilitas
dingin, dan akan didesain jaringan penukar panas yang baru dengan
menggunakan diagram grid, serta desain diagram alir proses berdasarkan
desain jaringan penukar panas yang baru tersebut.
Hasil perhitungan didapat letak Pinch pada 150C untuk pinch
aliran panas dan 140C pinch aliran dingin. Jumlah utilitas panas sebesar 17,98 MW dan utilitas dlngin sebesar 14,375 MW. Dari hasll tersebut
ternyata lebih kecil dari kebutuhan utilitas sebelumnya yaitu 27,1 MW
untuk utilitas panas dan 23,5 MW untuk utilitas dingin. Serta luas
permukaan perpindahan panas menjadi 2371,79 m yang sebelumnya
sebanyak 4011 m. Heater bertambah menjadi 3 buah dari sebelumnya 2
buah serta Heat Exchanger bertambah menjadi 9 buah dari 5 buah,
sedangkan jumlah Cooler tetap yaitu sebanyak 3 buah.