BANGUNAN MUSEUM KEBUDAYAAN PONOROGO

Abstract

Ponorogo memiliki beberapa budaya tari kesenian seperti Reog Ponorogo. Selain tari Reog, Ponorogo juga memiliki beberapa kesenian tari kebudayaan lain seperti Gajah-Gajahan, Jaranthik, Gong Gumbeng. Kesenian tari tradisional tersebut pada saat ini mulai terdengar asing bagi masyarakat Indonesia bahkan masyarakat lokal, dikarenakan tidak tersedia fasilitas untuk mempromosikan kesenian tersebut. Bahkan tari Reog sendiri saat ini masih belum terdaftar dalam UNESCO dan terancam direbut negara lain. Namun saat ini kabar baik datang dari Pemerintah Daerah Kabupaten Ponorogo yang merencanakan pembangunan monumen Reog dan museum sebagai pusat literasi kebudayaan Ponorogo. Oleh karena itu perancangan bangunan Museum Kebudayaan Ponorogo ini diharapkan dapat menjadi salah satu contoh desain museum Ponorogo. Perancangan dilakukan dengan melakukan observasi awal terkait standard kebutuhan museum dan juga kondisi tapak yang dipilih. Hasil observasi berupa data teori dan data tapak eksisting yang kemudian akan dianalisa dan hasilnya digunakan dalam proses programming ruang dan konsep perancangan. Langkah selanjutnya adalah proses perancangan desain untuk menghasilkan desain bangunan museum kebudayaan.