Abstract:
Kemajuan teknologi saat ini membuat kebebasan dalam berbicara atau berpendapat
semakin luas. Dalam artian ini Setiap orang lebih leluasa dalam kebebasannya dalam
berpendapat. Microblogging merupakan jenis media sosial yang memfasilitasi pengguna
untuk menulis dan memublikasikan aktivitas atau pendapat secara bebas. Dengan adanya
media sosial, salah satunya adalah Twitter. Dengan adanya Twitter, pengguna dapat
dengan bebas mengekspresikan pendapat maupun idenya dengan pengguna lain dan
dengan mudah mendapatkan tren dan berita yang terjadi di seluruh dunia. Media ini pun
digunakan sebagai tempat untuk mengirimkan komentar atau pendapat sesuatu dalam
bentuk tweet atau pesan. Kebebasan dalam membuat komentar maupun membuat tweet
tersebut yang memungkinkan adanya perkataan yang tidak pantas atau dapat melecehkan.
Bahkan dengan adanya media twitter ini menjadikan kebebasan dalam melakukan aksi
prostitusi. Sama halnya dengan melakukan tweet, pelaku prostitusi ini menjajakan
dagangan tersebut dalam media twitter ini. Penilitian ini dilakukan untuk melihat banyak
data yang melakukan prostitusi maupun pelcehan yang menjerumus seksual dalam media
twitter. Penelitian ini juga dilakukan untuk mengetahui performa algoritme Naive Bayes
Classifier dalam melakukan proses klasifikasi berdasarkan tweet atau status pengguna
Twitter. Sumber data pada penelitian ini menggunakan Twitter. Pada penelitian ini untuk
mendeteksi pelecehan seksual dan prostitusi online pada twitter menggunakan algoritma
Naïve Bayes Classifier terbukti algoritma ini yang akurat karena menghasilkan nilai
akurasi 83,0%. Dari hasil tersebut diharapkan data yang diperoleh dapat membantu pihak
satreskrim kepolisian untuk bisa melakukan tindak lanjut.
