Abstract:
Penelitian ini mengkaji proyeksi kebutuhan energi listrik di Provinsi Jawa Barat menggunakan
perangkat lunak LEAP dan metode Business as Usual (BAU). Provinsi Jawa Barat, sebagai salah
satu provinsi terbesar di Indonesia, memiliki luas wilayah mencapai 35.377,76 km2 dan populasi
sekitar 49.572.392 jiwa. Dengan karakteristik wilayah yang beragam, pertumbuhan kebutuhan
energi listrik di Provinsi Jawa Barat dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti pertumbuhan ekonomi,
jumlah penduduk, dan perkembangan sektor industri dan sosial. Hasil proyeksi menggunakan
LEAP menunjukkan pertumbuhan rata-rata 6,3% untuk daya tersambung, 5,7% untuk jumlah
pelanggan, dan 5,2% untuk energi listrik terjual dari tahun 2023 hingga 2027. Selain itu, proyeksi
juga menghasilkan pertumbuhan rata-rata jumlah penduduk sebesar 1,2% dan PDRB (Produk
Domestik Regional Bruto) sebesar 5,3% dalam periode yang sama. Hasil ini memberikan
gambaran yang penting dalam perencanaan pengembangan infrastruktur energi listrik di Provinsi
Jawa Barat untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Penelitian
ini juga membandingkan hasil proyeksi LEAP dengan perhitungan manual, dan menemukan
bahwa hasil dari perangkat lunak LEAP memiliki selisih yang kecil, yaitu 1,2% - 6,3% dari nilai
yang didapatkan secara manual. Hal ini menunjukkan bahwa LEAP dapat menjadi alat yang
efektif dalam melakukan proyeksi kebutuhan energi listrik dengan tingkat akurasi yang tinggi.
Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan masukan yang berharga bagi pengambil
kebijakan dalam merencanakan pengembangan energi listrik di Provinsi Jawa Barat.