Abstract:
Semakin meningkatnya penduduk pada suatu wilayah maka semakin tinggi pula
kebutuhan perumahan di suatu wilayah atau perkotaan. Penelitian ini berutujuan untuk
Mengetahui Selisih antara harga yang ditetapkan pemerintah dengan harga yang di
tetapkan pengembang/developer pada perumahan formal di Kelurahan Pakulonan dan
Mengetahui pengaruh aksesibilitas dan ketersediaan fasilitas dalam penentuan harga
perumahan formal di Kelurahan Pakulonan. Pendekatan penelitian ini adalah pendekatan
kuantitatif, karena menekankan analisisnya untuk menguji hubungan antar variabel serta
menguji teori serta menggunakan metode deskriptif. Kesimpulan pada penelitian ini yaitu
Selisih antara Nilai Indikasi Rata-rata pada Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) yang di
tetapkan oleh Badan Pendapatan Daerah Kota Tangerang Selatan dan Nilai Jual Objek
Pajak (NJOP) yang di tetapkan pengembang/developer yaitu Rp 5,870,556 /m² dalam
persen yaitu 96.12%. Pada pengaruh aksesibilitas dalam penentuan harga pasar yang
terdapat di perumahan formal Kelurahan Pakulonan pada Tingkat Pengaruh Aksesibilitas
Sangat Tinggi yaitu Jalan Kolektor Primer. Perumahan Bukit Serpong Mas memiliki total
skor aksesibilitas tertinggi tetapi Perumahan Bukit Serpong Mas memiliki harga pasar
paling rendah dibandingkan perumahan formal yang lain di Kelurahan Pakulonan,
kemudian pada ketersediaan fasilitas Perumahan formal Alam Sutera memiliki total skor
ketersediaan fasilitas yang tinggi hal inipun di dukung dengan harga perumahan formal
Alam Sutera yang tinggi di Kelurahan Pakulonan.