AUDIT ENERGI AWAL PADA GEDUNG ACHMAD BAKRIE INSTITUT TEKNOLOGI INDONESIA

Abstract

Sebagai salah satu institusi pendidikan yang terkemuka, Institut Teknologi Indonesia tentunya menyediakan berbagai macam sarana dan prasarana yang cukup mumpuni guna menghasilkan lulusan yang berkompetensi sesuai dengan bidang keilmuannya masing – masing. Namun sedikit disayangkan beberapa prasarana yang tersedia di Institut Teknologi Indonesia, salah satunya adalah gedung, mempunyai usia yang cukup tua dengan minim modernisasi pada bagian peralatan kelistrikan. Hal ini bisa menimbulkan intensitas konsumsi energi yang tinggi dan berimbas pada besarnya biaya pembayaran rekening listrik tiap bulannya. Oleh karena itu, perlu dilakukan audit energi pada gedung, guna memperoleh potret konsumsi energi dan merekomendasikan penghematan pada gedung, agar penurunan intesitas konsumsi energi dapat tercapai. Gedung Achmad Bakrie terletak di dalam kampus Institut Teknologi Indonesia dan menjadi pusat administrasi kampus dirasa perlu ikut menyukseskan program penghematan energi, dengan cara melakukan audit energi. Metode yang digunakan adalah dengan cara pengambilan data primer dan sekunder lalu melakukan analisa perhitungan pengurangan Intensitas Konsumsi Energi (IKE) guna memperoleh rekomendasi penghematan dengan mengikuti standar yang telah ditetapkan pemerintah, sehingga mendapatkan hasil konsumsi energi yang lebih rendah pada gedung tersebut. Audit energi terfokus pada pengurangan Intensitas Konsumsi Energi (IKE) dengan menganalisa penghematan pada sisi penerangan dan AC. Intensitas Konsumsi Energi (IKE) aktual pada gedung Achmad Bakrie bernilai 13,58 kWh/m²/Bulan dan masuk dalam kategori cukup efisien. Lalu setelah dilakukan analisa perhitungan rekomendasi penghematan didapatkan nilai IKE sebesar 10,38 kWh/m²/Bulan, meliputi pengurangan daya pada AC dan penggantian lampu menjadi LED, agar mengurangi beban penerangan, namun meningkatkan kuantitas lampu penerangan agar sesuai dengan standar yang berlaku, karena intensitas rata rata pencahayaan tiap ruangan adalah di bawah 200 lux. Rekomendasi diperlukan guna tetap menjaga kenyamanan dalam bekerja dan bisa tetap menggunakan energi secara efisien.