dc.description.abstract |
Pada perencanaan gedung, baik bertingkat ataupun tidak harus mcmperhatikan kckuatan, kenyamanan, kcckonomisan, dan pcngaruh terhadap lingkungan. Aspck-aspek tersebutlah yang harus direncanakan dan diperhitungkan secara matang. Faktor yang mcmpcngaruhi kekuatan konstruksi adalah beban bcban yang akan dipikul sepcrti beban mati, beban hidup, ecban angin, dan beban gempa. Terlebih Indonesia adalah salah satu Negara yang memiliki daerah yang rawan gempa. Hal ini terlihat pada bcrbagai kejadian gempa dalam bcbcrapa tahun belakangan yang melanda wilayah Indonesia dan menyebabkan kerusakan berbagai saran dan prasarana didaerah-daerah yang terkena gempa. Kondisi alam ini menyebabkan perlunya pemahaman terhadap kaidah-kaidah perencanaan atau pelaksanaan system struktur yang kuat. Oleb karcna itu, dalam tinjauan struktur suatu konstrusi gedung barus mempcrtimbangkan terhadap factor kekuatan, kekakuan dan kestabilan. Pada perencanaan struktur gedung baogunan bertingkat untuk perkantoran ini memiliki bentangan 60 m x 40 m, yang terdiri dari 15 lantai dengan ketinggian 61 m dengan masing-masing lantai memiliki ketinggian 4 m pada lantai 2 sampai lantai 14 serta pada lantai I dan lantai 15 memiliki ketinggian 4,5 m. Untuk menambah kekakuan struktur terhadap gaya geser digunakan dinding geser (shearwall). Pemasangan shearwall dapat mengurangi simpang antar tingkat gedung, karena besarnya kekauan bangunan menjadi lebih besar. Dalam perencanaan ini mengacu pada SNI-2847-2013 dan SNI-1726-2012. Analisa struktur balok dan kolom menggunakan perangkat lunak Staad Pro V8i dengan model struktur 3D untuk mendapatkan gaya dalam maksimum pada tiap tipikalnya. |
en_US |