Abstract:
Pesatnya perkembangan infrastruktur membuat dibutuhkannya pula teknologi
baru guna mengimbangi pesatnya perkembangan. Dalam perkembangnnya
dibutuhkan pula bahan pendukung salah satu produk yang meningkat tajam
adalah beton. Beton sebagai bahan konstruksi tidak hanya terdiri sebagai bahan
campuran semen, pasir, kerikil dan air, tapi juga adanya bahan tambahan
(admxture) yang dapat meningkatkan kemudahan pekerjaan (workability), kuat
tckan, memperlambat atau mempercepat waktu ikat awal dan sebagainya, sesuai.
Kelebihan beton yang lain adalah, ekonomis (bahan mudah diperoleh), dapat
dibentuk sesuai kebutuhan, mampu menerima kuat tekan. Pemakaian beton
sangat populer di Indonesia karena bisa memanfaatkan bahan lokal yang ada serta
mudah diperoleh dengan harga yang relatif murah.
Dalam penelitian ini penulis menambahkan serat tandan kosong kelapa sawit
(TKKS). Disni penelitian dilakukan dengan mencampurkan serat tandan kosong
kelapa sawit dalam adukan beton dengan persentasi 5%, 6%, 7%, 8% dan 10%
dari berat semen dengan panjang serat 20mm, pengujian di lakukan pada umur
3,7,dan 28 hari dengan perbandingan dari beton normal, serta pengujian nya
berupa kuat tekan dan modulus elasititas.
Hasil dari penelitian ini adalah dapat diketahui semakin banyak penggunaan serat
TKKS semakin menurun kuat tekan pada beton. Dengan prosentese -37.45%
semua beton variasi TKKS umur 3 hari, -33.74% semua beton variasi TKKS
umur 7 hari, dan -18.82% semua beton variasi TKKS umur 28 hari, terhadap
beton normal umur 3, 7, dan 28 hari.