Abstract:
Sebuah perpustakaan harus mampu memperhatikan aspekkebutuhan fisik
dan psikologis. Hal ini karena pengguna ketika berada di dalam bangunan
perpustakan diharuskan mempunyai rasa nyaman agar pengguna bisa
berkonsentrasi dan memiliki tingkat produktivitas yang tinggi. Maka dari itu
pendekatan arsitektur biofilik menjadi solusi untuk merancang perpustakaan agar
pengguna bisa melepas rasa kejenuhan dan merasakan suasana dekat dengan alamdi
tengah kawasan perkotaan yang padat bangunan dan penduduk. Konsep ini
mempunyai tujuan guna menciptakan suatu tempat yang baik bagi manusia,
sehingga bisa meninkatkan kebugaran, kesehatan, mengurangi stres, meningkatkan
kreativitas, serta memaksimlakan kesejahteraan dengan menyelaraskan hubungan
diantara alam,manusia, dan lingkungan.