Abstract:
Untuk menyalurkan tenaga listrik dari sistem transmisi ke sistem distribusi diperlukan trafo penurun
tegangan (Step Down) 150 KV/20KV. Maka perlu dilakukan kordinasi relay yang baik antara
Incoming Trafo dan penyulang. Salah satu relay yang terdapat pada Incoming Trafo dan penyulang
adalah OCR (Over Current Relay) dan GFR (Ground Fault Relay). Untuk menentukan estimasi
lokasi gangguan arus hubung singkat diperlukan perhitungan dan permsaan yang diambil dari datadata perlatan yang terpasang. Dalam penelitian ini penulis membahas tentang Analisa Estimasi
Lokasi Gangguan Hubung Singkat Pada Penyulang Urea (VIP) GIS Kembangan. Hal ini perlu
dilakukan karena apabila terjadi gangguan hubung singkat, pusat titik gangguan dapat terdeteksi
sehingga dapat memudahkan team maintenance dalam menemukan lokasi gangguan pada
penyulang, kemudian akan melakukan perbandingan , analisa dan simulasi menggunakan aplikasi
simulasi. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa semakin dekat jarak arus gangguan hubung
singkat dengan incoming trafo maka semakin besar arus hubung singkat yang terjadi , ini
dipengaruhi oleh besarnya impedansi pada penyulang. Yaitu pada jarak 1% (0,07km) didapatkan
arus gangguan hubung singkat sebesar 13,050 KA pada 3 fasa dan pada jarak 100% (7 km)
didapatkan arus gangguan hubung singkat 3 fasa sebesar 3.340 KA dari perhitungan didapatkan
kriteria yang sesuai yaitu standart inverse dimana semakin besar arus hubung singkat waktu kerja
relay juga semakin cepat pada titik 1% 3 fasa relay bekerja pada 0.71 detik dan pada titik 100%
relay bekerja pada 2.48 detik . Arus hubung singkat yang terdapat pada penelitian masih didalam
batas aman trafo yaitu LV (Low Voltage ) sebesar 22.000 KA dan HV (High Voltage ) sebesar
165.00 KA, dapat dilihat pada nameplate trafo 2 GIS Kembangan. Sehingga jarak dapat ditentukan
dari history relay yang bekerja.