Abstract:
Listrik digunakan untuk memberikan daya pada sistem komunikasi antara PPKA (Pengatur
Perjalanan Kereta Api) dengan masinis, lampu penerangan di Stasiun, serta peralatan vital lainnya
yang terkoneksi pada Stasiun. Gangguan suplai energi listrik akan mengganggu aktivitas pada
Stasiun, sehingga perlu segera diatasi. Pada saat ini monitoring catu daya dilakukan secara
manual, yaitu petugas pada suatu Stasiun akan melaporkan gangguan suplai daya ke petugas
Stasiun yang lebih besar untuk ditindaklanjuti, sehingga membutuhkan waktu yang lama untuk
merespons. Pada tugas akhir ini dibuat sistem monitoring catu daya Stasiun Cicayur agar dapat
dimonitor melalui HMI (Human Machine Interface) di Stasiun Cisauk. Ketersediaan catu daya
akan terlihat pada layar HMI. Komponen utama sistem berupa sensor PZEM – 016 untuk
mendeteksi nilai tegangan, arus, dan daya; PLC sebagai pengendali, HMI sebagai penampil hasil
monitoring, dan Modbus sebagai protokol komunikasi pengiriman datanya. Pengujian dilakukan
untuk dua keadaan, yaitu saat normal, daya berasal dari PLN dan ketika PLN mengalami
gangguan, baik turun tegangan maupun terjadi pemadaman total. Hasil pengujian menunjukkan
ketika kondisi tegangan PLN normal, dengan beban lampu 18Watt, tegangan, arus, daya, energy,
frekuensi, dan faktor daya dapat terbaca. Sementara ketika PLN terputus, daya PLN digantikan
sementara dengan UPS; HMI dapat menampilkan nilai parameter yang sama. UPS ini bekerja
sampai Genset dinyalakan. Apabila Genset sudah bekerja maka UPS akan standby kembali.
Lampu indikator pada tampilan HMI menunjukkan warna hijau ketika kondisi tegangan PLN
normal status ON, UPS ON, dan Genset ON, dan merah apabila kondisinya OFF.