Abstract:
Generator adalah alat pada pembangkit listrik yang digunakan untuk menghasilkan energi
listrik. Generator menjadi salah satu komponen atau bagian terpenting dalam suatu
pembangkit tenaga listrik. Masalah yang sering terjadi pada generator adalah besarnya
nilai torsi cogging yang dihasilkan diakibatkan interaksi antara stator, rotor dan magnet
permanen sehingga menimbulkan efek negatif terhadap kinerja generator seperti
meningkatkan riak torsi, suara kebisingan dan guncangan. Penelitian ini akan
menjelaskan tentang metode-metode yang digunakan untuk mengurangi torsi cogging.
Pada perbandingan dua generator dapat dilihat hasil keluaran diatas didapatkan torsi GMP
magnet sejajar -18,252 NM dan GMP magnet skew -17,433NM didapatkan selisih torsi
sebesar 0,819NM dan Torsi cogging yang dihasilkan oleh magnet sejajar -15,881NM.
Sedangkan torsi cogging dari GMP dengan magnet skew dihasilkan -11,47NM dan
didapatkan perbedaan sebesar 4,411NM adapun didapat nilai keluaran tegangan dari hasil
simulasi yang sudah dilakukan dan didapat kan nilai rata rata tegangan dari 1 putaran
penuh GMP magnet sejajar sebesar 238,73 V dan nilai rata rata tegangan GMP magnet
skew sebesar 230,64 V. Tegangan terbesar yang didapatkan dari hasil simulasi GMP
magnet sejajar sebesar 403,21 V dan GMP magnet skew sebesar 389,50 V. Tegangan
magnet skew lebih kecil dibandingkan magnet sejajar dikarenakan posisi magnet skew
sehingga terjadi tabarakan fluks dari dua kutub yang berbeda dalam satu gigi stator dalam
waktu yang sama saat rotor diputar sehingga medan magnet yang dihasilkan tidak sebesar
medan magnet dengan posisi magnet sejajar terjadi pengurangan tegangan sebesar 8,09
V.