Abstract:
Kota Tangerang merupakan pusat manufaktur dan industri di pulau jawa dan
merupakan salah satu daerah dengan tingkat pertumbuhan ekonomi yang pesat, dengan
ditandai oleh banyaknya jumlah kawasan industri dan bisnis. Selain berbatasan langsung
dengan DKI Jakarta, banyak kota-kota mandiri (kota penyangga) kelas menengah dan
kelas atas yang sedang dan telah dikembangkan di Kota Tangerang lengkap dengan
kawasan perkantoran, pusat perbelanjaan, sekolah swasta dan mini market, sehingga
mengakibatkan tingginya mobilitas masyarakat dari satu tempat ke tempat yang lain.
Untuk memenuhi mobilitas masyarakat maka kebutuhan kendaraan selalu mengalami
peningkatan baik kendaraan pribadi maupun angkutan umum. Namun yang menjadi
masalah adalah seringkali peningkatan jumlah kendaraan yang melintas tidak berbanding
lurus dengan meningkatnya kapasitas jalan.
Ruas Jalan Jendral Sudirman merupakan salah satu ruas jalan tersibuk di Kota
Tangerang. Selain volume kendaraan yang besar, masalah yang kerap terjadi di ruas jalan
ini adalah kendaraan terkadang harus selalu berhenti pada tiap simpang yang dilewati
karena selalu mendapat sinyal merah. Hal ini bisa terjadi karena jarak antar simpang yang
berada di ruas jalan ini berada pada posisi yang berdekatan yaitu ≤ 500 meter. Selain itu
koordinasi antar simpang bersinyal yang belum diterapkan atau pengaturan yang masih
kurang maksimal menjadi salah satu faktor yang harus diperhatikan juga.
Dalam penelitian ini, mikrosimulasi lalu lintas dengan software VISSIM
digunakan untuk melakukan analisis panjang antrian, tundaan dan Level of Service pada
kondisi eksisting dan perancangan koordinasi sinyal. Hasil yang diperoleh dari mikrosimulasi VISSIM ini adalah perbaikan pada kinerja Simpang Puspem dan Simpang Tanah Tinggi yang meliputi, 1. Simpang Puspem
: LOS E (Vehicle delay 73,12 detik) ke LOS D (Vehicle Delay 43,19 detik), 2. Simpang
Tanah Tinggi : LOS F (Vehicle Delay 95,19) ke LOS D (Vehicle Delay 50,8 detik)