Abstract:
Fermentasi tempe sangat tergantung pada suhu dan kelembapan yang tepat untuk
mencapai hasil yang optimal. Maka dari itu, penelitian ini bertujuan mengembangkan
inkubator tempe yang terintegrasi dengan sistem Internet of Things untuk me-monitoring
dan mengatur kondisi fermentasi secara real-time, berfokus pada suhu. Sistem ini dapat
dioperasikan melalui aplikasi android menggunakan platform Blynk, dengan
mikrokontroler ESP32 sebagai komponen utama dalam rangkaian IoT. Hasil pengujian
menunjukkan bahwa sistem ini beroperasi dengan baik dalam mode monitoring maupun
setting. Pada mode monitoring, suhu di dalam inkubator tetap terjaga pada 33,08°C
dengan standar deviasi 1,38°C dan persentase error 1,1%. Sementara pada mode setting,
dengan pengaturan suhu di 32,1°C sampai dengan 37,1°C, dan dapat dipertahankannya
suhu di dalam inkubator dengan nilai 34,71°C dengan standar deviasi sebesar 1,56°C dan
persentase error 1,06%. Proses transfer data dari alat ke aplikasi Blynk menunjukkan
respons yang memadai, meskipun dipengaruhi oleh kualitas jaringan internet. Selain itu,
pengujian secara keseluruhan membuktikan bahwa inkubator tempe dapat menjaga suhu
dan kelembapan yang ditetapkan selama 20 jam, dan sistem mati setelah countdown
berakhir. Dengan demikian, penelitian ini mengkonfirmasi efektivitas sistem inkubator
tempe berbasis IoT dalam mengoptimalkan proses fermentasi tempe.