Abstract:
Dalam sebuah proyek konstruksi, munculnya sisa material konstruksi (construction waste) tidak
dapat dihindari. Penyebab terjadinya sisa material pada besi tulangan dapat digolongkan atas 2 jenis,
pertama waste tulangan yang terjadi secara alamiah karena karakteristik desain penulangan, kedua waste
besi tulangan terjadi karena kelebihan jumlah pembelian dibandingkan kebutuhan. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui jumlah kebutuhan besi tulangan pada kolom dan balok Proyek Gedung Parkir Apartemen
Amethyst, dan sisa material (waste) besi tulangan yang dihasilkan, biaya dari waste yang dihasilkan serta
tingkat efektivitas penulangan kolom dan balok berdasarkan SNI-7394-2008-HSP-Beton.
Adapun metode perhitungan waste (%) besi tulangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
analisa Bar Bending Schedule (BBS) menggunakan Microsoft Excel. Bar bending schedule digunakan
untuk memudahkan proses persiapan kebutuhan pembesian dan biasanya diperlukan untuk konstruksi mega
proyek, karena memerlukan tulangan yang cukup banyak dengan diameter yang berbeda-beda. Dengan
adanya bar bending schedule, maka akan teridentifikasi daftar potongan besi yang tersisa agar dapat
digunakan lagi pada tipe besi tulangan berikutnya, sehingga menjadi lebih efisien.
Hasil penelitian yang diperoleh adalah sebagai berikut: (1) kebutuhan besi balok D25 3761,835
kg, (2) D13 5481,133 kg, (3) kebutuhan besi kolom D25 4656,96 kg, (4) D13 3996,72 kg. Besar waste (%)
pada balok terdapat 8,226%, (2) kolom terdapat 7,729% waste, (3) keseluruhan balok dan kolom sebesar
7,986%. Hasil perhitungan biaya sisa material balok Rp. 3.801.648, kolom Rp. 3.344.120, biaya waste
keseluruhan balok dan kolom Rp. 7.145.768. Dari hasil persentase waste balok dan kolom dapat
disimpulkan bahwa penulangan balok dan kolom pada Gedung Parkir Apartemen Amethyst efektif karena
memenuhi range ketentuan SNI-7394-2008-HSP-Beton bahwa sisa material besi tulangan sekitar 5%-20%.