Abstract:
Sodium lignosulphonate ini berbentuk serbuk kuning-coklat yang larut dalam air yang
banyak digunakan sebagai plasticizer dalam pembuatan beton yang berfungsi untuk
mempertahankan kemampuan aliran beton dengan menggunakan air yang lebih sedikit selama
produksi semen berlangsung, sodium lignosulphonate bertindak sebai alat bantu dalam
penggilingan dan sebagai deflokulan campuran mentah untuk mengurangi viskositas adukan
semen, kemudian sebagai pengikat dalam pembuatan keramik dan juga dapat digunakan sebagai
bahan pendispersi zat warna dalam industri tekstil, sebagai penghambat korosi dan pergerakan
serta berpotensi yang sering digunakan dalam sistem resirkulasi air pendingin, sebagai sebagai
reinforcing agent dalam pembuatan tembikar.
. Pabrik direncanakan akan didirikan di Rokan Hulu, Riau, Pekan Baru dengan kapasitas
produksi sebesar 30.000 ton pertahun. Adapun pendiriannya dimulai pada awal tahun 2025 dan
akan mulai beroperasi pada tahun 2026. Proses pembuatan sodium lignosulphonate dilakukan
dengan mereaksikan lignin dengan formalin yang dimana reaksi terjadi pada reaktor cstr selama
2 jam yang dimana temperatur dijaga agar 70°C dengan konversi yang diinginkan 95% dan
didapatkan methylolated lignin. Methylolated lignin ditambahkan dengan natrium bisulfit
sehingga dapat bereaksi dan menghasilkan natrium lignosulphonate.
Kebutuhan sarana penunjang pabrik sodium lignosulphonate ini diantaranya yaitu
kebutuhan air sebesar 465.849,10 kg/jam untuk start up dan 20.743,22 kg/jam saat continue,
kebutuhan listrik sebesar 406,26 kWh dan kebutuhan bahan bakar sebesar 2.744 Kg/hari. Perusahaan ini berbadan hukum perseroan terbatas (PT) dimana struktur organisasi yang
dipakai adalah garis dan staf. Perusahaan ini dipimpin oleh seorang direktur utama dengan
jumlah karyawan 120 orang. Dari hasil analisa ekonomi yang dilakukan, diperoleh:
1. Total Cost Investment (TCI) : Rp 914 miliar
a. Pinjaman Bank (70%) : Rp 640 miliar
b. Modal sendiri (30%) : Rp 274 miliar
2. Suku bunga per tahun : 10%
3. Periode pinjaman : 5 tahun (1 tahun masa tenggang)
4. BEP tahun pertama : 38,41%
5. Internal Rate of Return (IRR) : 36,80%
6. Minimum Payback Period (MPP) : 4 tahun 11 bulan 12 hari
Berdasarkan hasil analisa kelayakan ekonomi diatas dan jika di tunjang dengan
perekonomian Indonesia yang stabil, maka pabrik Sodium Lignosulphonate dengan kapasitas
30.000 ton per tahun, dapat disimpulkan bahwa pendirian pabrik Sodium Lignosulphonate
adalah layak (feasible) untuk didirikan