Abstract:
Perkembangan teknologi yang sangat pesat di era globalisasi saat ini telah memberikan banyak manfaat dalam kemajuan diberbagai aspek. Di Indonesia, tempe merupakan salah satu makanan tradisional yang digemari oleh masyakat. Oleh karena itu, industri pembuat tempe merupakan salah satu industri rumah tangga yang cukup potensial. Menurut data yang diperoleh dari Badan Standarsisasi Nasional (BSN) tahun 2012, produsen tempe sekitar 81000 yang memproduksi 2,4 juta ton tempe per tahun di indonesia. Pengembangan dari inkubasi tempe yang sudah ada yaitu penambahan beberapa sistem monitoring otomatis dimana suhu dan kelembapan dapat di monitoring dan di akses dimana saja menggunakan aplikasi android. Penerapan Internet of Things pada proses fermentasi tempe dapat mempermudah dalam memonitoring, mengkontrol suhu dan kelembapan, serta mengatur waktu pada inkubator secara realtime dan mobile ketika pengrajin tidak berada disekitar inkubator dapat menggunakan aplikasi android. Tujuan dari penelitian ini adalah merancang sebuah alat yang dapat mengkontrol kondisi ruangan fermentasi tempe berdasarkan kelembapan dan suhu menggunakan sensor yang dapat memonitoring secara realtime dan dikontrol melalui smartphone android. Hasil pengujian memperlihatkan alat yang dirancang bangun bekerja dengan baik, dimana ESP32 yang digunakan sebagai mikrokontroler dapat berfungsi dan bekerja dengan baik dengan memperoleh tegangan pada kondisi high sebesar 2,69 volt; Sensor DHT dapat mengirimkan data berupa temperature dan humidity dengan rata-rata pembacaam sebesar 27,53 oC dengan nilai rata-rata simpangan sebesar 0,47 oC; Platform Blynk dapat terkoneksi dengan Blynk dengan terkoneksi WiFi dan dapat memonitoning dengan menampilkan pembacaan data dalam bentuk gauge, digit angka digital, dan grafik, serta Blynk dapat mengatur suhu batas atas dan suhu batas bawah, serta dapat mengkontrol mulainya countdown dengan rata-rata selisih waktu pembacaan sebesar 0.8654 sampai dengan 2 detik, yang sangat dipengaruhi oleh jaringan internet.