dc.description.abstract |
Sampah dan pengelolaannya masih menjadi persoalan di sejumlah kota, tidak terkecuali
bagi Kota Depok. Kota Depok yang berbatasan langsung dengan Kota Jakarta, menjadi
salah satu pilihan tempat tinggal pekerja komuter di Jabodetabek, menjadikan Depok
sebagai kota dengan penduduk kedua tertinggi di Kawasan Jabodetabek yakni sebesar
2.056.400 jiwa pada tahun 2020. Konsekuensi dari peningkatan jumlah penduduk yang
cukup tinggi, diikuti peningkatan variasi dan jumlah kegiatan menyebabkan terjadinya
peningkatan timbulan sampah yang bila tidak terkelola dengan baik, maka dapat menjadi
permasalahan Kota Depok. Saat ini di Kota Depok terlihat serakkan atau tumpukkan
sampah di beberapa bagian kota seperti sampah yang berserakan atau menumpuk di
pinggir jalan, dan yang dibuang ke sungai.
Dilatarbelakangi dengan permasalahan ini, maka perlu dilakukan kajian sistem
pengelolaan sampah di Kota Depok. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk melihat secara
keseluruhan sistem pengelolaan sampah yang berada di Kota Depok. Metode dalam
penelitian ini adalah analisis timbulan sampah, analisis sistem pengelolaan sampah dan
analisis kelembagaan. Hasil dari kajian ini menunjukkan beberapa temuan diantaranya,
penerapan konsep zero waste belum diterapkan di semua komunitas maupun di setiap unit
pengolahan sampah sehingga masih banyak sampah yang langsung diangkut ke tempat
pembuangan akhir. Selain itu ditemukan pula rendahnya jumlah, kapasitas dan peran bank
sampah dalam mengurangi jumlah timbulan sampah di sumber. |
en_US |