dc.description.abstract |
Sintesis TiO2 bermorfologi nanotube array bentuk film (TNTAs) telah dilakukan dengan proses anodisasi logam Ti
dalam larutan elektrolit gliserol yang mengandung NH4F, dilanjutkan dengan annealing untuk membuat fasa kristal
dari TNTAs. Optimasi berbagai parameter meliputi variasi kadar air dalam larutan elektrolit, perlakuan annealing,
penambahan NaBF4, metode dan lama pengadukan serta variasi loading dan metode dalam penambahan dopan
logam Pt. Hasil SEM/FESEM menunjukkan bahwa TNTAs berhasil disintesis dengan tube yang rapi, tegak lurus
dan mempunyai kisaran diameter dalam antara 49-205 nm, tebal dinding 11-33 nm serta panjang 530-2577 nm.
Annealing dengan H2/Ar merupakan cara yang efisien untuk memasukkan dopan C, N dan B dalam matrik TNTAs
secara insitu saat anodisasi, sehingga diperoleh penurunan energi bandgap sampai pada kisaran 2,20–3,10 eV.
Kebanyakan TNTAs berfasa anatase dengan ukuran kristal dari 18–33 nm. TNTAs yang disintesis pada kadar air
25% volume dan annealing dengan 20% H2/Ar merupakan fotokatalis optimal yang menghasilkan kerapatan arus
tertinggi. Uji TNTAs untuk memproduksi hidrogen menggunakan gliserol sebagai sacrificial agent. Penambahan 5
mM NaBF4 selama anodisasi menghasilan TNTAs termodifikasi yang mampu menghambat laju rekombinasi
elektron-hole sehingga dapat meningkatkan produksi hidrogen sebesar 32 %. Penambahan dopan Pt sebagai
electron trapper secara menghasilkan hidrogen dari larutan gliserol sebesar lima kali lebih tinggi dibandingkan
tanpa penambahan Pt. |
en_US |