Abstract:
Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) merupakan siklus
kombinasi yang memanfaatkan gas buang sisa turbin gas. Penggabungan siklus
gas dan uap ini memiliki efisiensi yang lebih besar dibandingkan dengan siklus
tunggal. Tingginya penggunaan listrik pada masing-masing skenario akan tumbuh
sekitar 11-12% sehingga akan mencapai 576,2 TWh (BaU), 537 TWh (PB) dan
520,7 TWh (RK) dan pada tahun 2050 akan tumbuh sekitar 6-7% sehingga akan
mencapai 2.214 TWh (BaU), 1.917,9 TWh (PB) dan 1.625,2 TWh (RK). Dengan
kenaikan pemakaian energi listrik perlu adanya peningkatan efisiensi terhadap
pembangkit, salah satu caranya dengan mengoptimalkan pemanfaatan energi
dengan menerapkan model siklus kombinasi yaitu Pembangkit Listrik Tenaga Gas
Uap (PLTGU). Pada studi kali ini, peneliti akan menganalisa efisiensi
termodinamika terhadap kinerja Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU)
dengan cara menghitung konsusmsi gas (bahan bakar), efisiensi turbin gas,
efisiensi HRSG, efisiensi turbin uap, dan efisiensi combine cycle. Metode
penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah studi literatur dan observasi.
Pada penelitian ini di dapatkan nilai efesiensi siklus combine cycle 72,90 %
(ideal), 65,52 % (aktual) dan daya yang dihasilkan 5972 MW/day (ideal) dan
5138,88 MW/day (actual). Maka secara teoritis penggabungan antara siklus PLTG
(Siklus Brayton) dan PLTU ( Siklus Rankine) sangat baik digunakan karena dapat
memaksimalkan efisiensi yang tinggi dengan daya keluaran yang besar.