Abstract:
Deployment merupakan proses penting dalam penyebaran aplikasi. Pada PT. JAMKRINDO
masih digunakan metode deployment aplikasi manual. Team bagian operations mengikuti
checklist yang berisi instruksi langkah-langkah mengkonfigurasi dan menginstall aplikasi ke
server yang dibuat oleh team bagian development. Metode tersebut memiliki kekurangan yaitu
setiap aplikasi tidak terisolasi, sehingga apabila menyebarkan beberapa aplikasi yang masing masing aplikasi memiliki ketergantungan terhadap paket versi tertentu maka aplikasi tersebut
tidak akan berjalan sesuai fungsinya. Saat ini terdapat teknologi software atau aplikasi yang
bisa mempermudah proses deployment aplikasi yaitu Docker. Docker adalah sebuah platform
atau aplikasi open source untuk menampung dan menyatukan beberapa file perangkat lunak
dalam sebuah wadah atau biasa disebut sebagai container. Docker dapat mempermudah proses
deployment aplikasi hanya dengan merancang kebutuhan-kebutuhan dan konfigurasi untuk
menjalankan aplikasi yang sudah selesai dikerjakan. Pada penelitian ini dipelajari proses
deployment aplikasi menggunakan Docker, dan bagaimana mengimplementasikan Docker
pada sistem deployment PT. JAMKRINDO. Dalam mengimplementasi Docker ini, tahapan
yang dilakukan adalah perancangan alur deployment, analisis kebutuhan, perancangan sistem,
konfigurasi, dan testing. Hasil dari analisis kebutuhan disatukan dalam sebuah Dockerfile
untuk dirancang lalu dibuat menjadi Docker image yang nantinya akan dijalankan dan
menghasilkan Docker container. Pada Docker container tersebut dilakukan pengujian untuk
melihat apakah container berjalan atau tidak. Pengujian dilakukan dengan mengakses url dan
port pada web browser dan melihat aplikasi sudah berjalan dan tidak terdapat error pada
aplikasi tersebut. Hasil dari pengujian menunjukkan bahwa aplikasi berjalan sesuai dengan
yang dibuat developer aplikasi dan tidak menunjukkan pesan error.