dc.description.abstract |
UMKM HasilBagus Farm milik Haji Awan Kristiawan dengan budidaya ikan air tawar menggunakan teknologi bioflok dan sumber energi terbarukan. Jenis ikan yang dibudidayakan yaitu lele (Clarias sp), Sidat (Anguiliformes sp), dan nila (Oreochromis niloticus). Untuk sementara fokus budidaya HasilBagus Farm hanya pada lele. Pendapat ini tidak hanya berdasarkan penjelasan Haji Awan sebagai pemilik Farm tetapi juga melihat kolam-kolam sebagian besar berisi lele, hanya satu kolam yang berisi sidat, dan tidak ada kolam yang berisi ikan nila.
Alasan keputusan pemilik HasilBagus Farm untuk fokus pada budidaya lele, adalah karena pasar lele sepanjang masa dengan harga yang relatif stabil, walaupun harga jual lele relatif lebih murah dari harga sidat dan ikan nila. Harga lele akan stabil pada kisaran berat enam sampai delapan ekor per kilogram. Harga semakin turun seiring dengan peningkatan berat lele. Padahal kenaikan berat lele berkolerasi positif dengan biaya produksi, artinya semakin berat lele biaya produksi semakin mahal.
Oleh karena itu kedepan pemilik HasilBagus Farm mengajak tim abdimas ITI untuk memanfaatkan lele-lele yang mempunyai berat di bawah enam ekor per kilogram untuk menjadi produk olahan pangan. Hasil peninjauan tim abdimas ITI, HasilBagus Farm, sangat potensial untuk mengembangkan produk hasil bididaya menjadi berbagai produk olahan pangan dan pakan. Produk olahan pangan yang dapat dibuat antara lain yaitu fillet daging, baso, nugget, surimi dan kamaboko. Produk pakan yang dapat ditawarkan adalah silase dari ikan-ikan yang tidak terjual. |
en_US |