Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.iti.ac.id/jspui/handle/123456789/2271
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorMuhami , Muhami-
dc.contributor.advisorSetianto, Wahyu B.-
dc.contributor.authorFabiona, Feby-
dc.date.accessioned2024-08-21T08:12:39Z-
dc.date.available2024-08-21T08:12:39Z-
dc.date.issued1998-09-
dc.identifier.isbnKODEPRODI41211#Teknologi Industri Pertanian-
dc.identifier.urihttp://repository.iti.ac.id/jspui/handle/123456789/2271-
dc.descriptionDosen pembimbing I : Muhami ; Dosen pembimbing II : Wahyu B. Setiantoen_US
dc.description.abstractPerkembangan kopi di Indonesia terus meningkat. Pada tahun 1996 rata-rata laju pertumbuhan adalah sebesar 12,5% per tahun. Dari total produksi kopi di Indonesia 94,14% adalah jenis kopi Robusta. Peningkatan produksi dan ekspor kurang dikuti oleh perbaikan mutu, sehingga belum dapat memperbaiki harga di pasaran intemasional, hal ini dikarenakan mutu biji kopi Indonesia masih dinilai rendah. Salah satu penyebab rendahnya mutu biji kopi Indonesia adalah masih tingginya kadar air yang terkandung dalam biji kopi. Kadar air yang rendah merupakan salah satu syarat utama agar biji kopi tidak rusak selama penyimpanan, pengangkutan dan juga menghindari biji-biji kopi dari serangan jamur. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui lama pengeringan biji kopi Robusta untuk mencapai kadar air 12%. Pada penelitian ini pengolahan buah kopi hingga menjadi biji kopi dilakukan dengan cara pengolahan basah dan _ dilanjutkan dengan proses pengeringan secara mekanis. Pengeringan mekanis ini menggunakan alat pengering yaitu "Climatic chamber". Suhu pengeringan yang digunakan adalah 30C, 40C, 50°C, 60C, 80C, 100C dengan RH 10%, 30%, 50%, 70%, dan kecepatan udara 0, 1 m/det, 0,2 m/det, 0,3 m/det, 0,5 m/det. Proses Penguapan di dalam pengeringan dilakukan dengan cara mengalirkan udara yang menghembuskan uap air dalam ruang. pengering, sehingga udara dapat melewati hamparan biji kopi. Akibat proses penguapan ini, maka berat biji kopi akan berkurang. Pencatatan berat biji kopi setiap I0 menit dilakukan secara otomatis oleh komputer melalui unit penerima data. Analisis pada penelitian ini adalah pengukuran kadar air dan laju pengeringan selama proses pengeringan yang dilakukan secara otomatis dengan menggunakan satu unit penerima data setiap l 0 menit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa selama pengeringan untuk mencapai kadar air ± 12%, bila suhu pengeringan antara yaitu 30C - 100C adalah 95 jam 27' - 2 jam 39, pada RH dengan kisaran 10% - 70% adalah 14 jam 10' - 31 jam 40, dan pada kecepatan udara antara 0,1 m/det - 0,5 m/det adalah 14 jam 48' - 10 jam 56'. Pada pengeringan biji kopi terdapat dua periode laju pengeringan yaitu laju pengeringan tetap pada saat biji kopi mencapai kadar air ± 56% - 53% dan laju pengeringan menurun pada saat kadar air ± 50%.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherInstitut Teknologi Indonesiaen_US
dc.titlePENGARUH SUHU, KECEPATAN UDARA DAN KELEMBABAN UDARA PADA PROSES PENGERINGAN BIJI KOPI ROBUSTAen_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIM032930023-
Appears in Collections:[TA] Teknologi Industri Pertanian

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
TIP 1998 1.pdf
  Restricted Access
FULL TEXT35.11 MBAdobe PDFView/Open Request a copy


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.