Abstract:
Ruang publik kota memiliki peran penting sebagai wadah interaksi
sosial, rekreasi, dan ekspresi budaya masyarakat. Dalam konteks
perkembangan ekonomi kreatif di kota-kota besar, ruang publik
tidak hanya berfungsi sebagai area terbuka, tetapi juga sebagai
lingkungan yang dapat mendukung perkembangan aktivitas kreatif
berbasis komunitas. Taman Literasi Martha Christina Tiahahu di
Jakarta Selatan merupakan salah satu contoh ruang publik tematik
yang dirancang untuk mendukung literasi dan kreativitas
masyarakat. Namun, efektivitas taman ini dalam mendukung
industri kreatif perkotaan belum banyak dikaji secara objektif,
khususnya dari sisi penataan elemen ruang luar yang berkontribusi
terhadap kenyamanan, aksesibilitas, serta daya tarik ruang.
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis
elemen-elemen ruang luar pada Taman Literasi Martha Christina
Tiahahu yang mendukung industri kreatif. Kajian ini fokus pada
pemahaman elemen fisik, visual, fungsional, sosial, serta sensorik
dan iklim dari taman sebagai ruang publik. Dengan pendekatan
kualitatif-deskriptif, penelitian dilakukan melalui observasi
lapangan yang terstruktur dan studi literatur yang mendalam.
Tahapan metode penelitian meliputi: (1) penyusunan kerangka
teoritik berbasis prinsip desain ruang publik, (2) pemetaan spasial
taman menggunakan peta lokasi aktual, (3) observasi lapangan
berdasarkan instrumen checklist yang dikembangkan sesuai lima
aspek ruang luar, dan (4) analisis temuan melalui sintesis tematik
dan tabel komparatif terhadap standar literatur dan referensi
serupa. Setiap elemen dianalisis untuk menunjukkan peran dan
kontribusinya dalam mendukung interaksi sosial, estetika ruang,
kenyamanan pengguna, dan potensi industri kreatif. Luaran yang
ditargetkan dari penelitian ini adalah: (1) dokumen laporan akhir
penelitian, (2) artikel ilmiah pada jurnal nasional terakreditasi, serta
(3) rekomendasi prinsip penataan elemen ruang luar untuk taman
tematik sebagai ruang publik pendukung ekonomi kreatif berbasis
komunitas. Tingkat Kesiapterapan Teknologi (TKT) dari penelitian ini
berada pada TKT 3, yaitu tahap pembuktian konsep. Penelitian ini
bersifat konseptual dan observasional yang menghasilkan
identifikasi prinsip dan potensi, namun belum pada tahap
implementasi fisik atau pengembangan prototipe desain.