Abstract:
Proyek konstruksi sering mengalami keterlambatan atau bahkan terhenti. Oleh karena itu,
pengendalian yang efektif diperlukan untuk memperbaiki penyimpangan dan memastikan proyek selesai
sesuai jadwal dan kualitas yang direncanakan. Keberhasilan proyek bergantung pada perencanaan,
pelaksanaan, dan pengawasan yang baik, serta teknik pengelolaan yang meningkatkan efisiensi,
produktivitas, dan kualitas kerja.. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui komponen biaya,
Varians biaya, Varians jadwal.. Penelitian ini dilakukan menggunakan metode konsep nilai hasil
(Earned Value) untuk menganalisa kinerja pekerjaan yang dilakukan serta dapat meningkatkan
efektifitas dalam memantau kegiatan proyek. Hasil dari penelitian ini yaitu setelah dilakukan Analisa
Earned Value pada minggu ke- 10 diperoleh nilai BCWS (Budgeted Cost of Work Schedule) = Rp.
17.200.559.576, BCWP (Budgeted Cost of Work Performed) = Rp 15.056.299.418, ACWP (Actual Cost
for Work Performed) = Rp. 14.647.044.000, maka dari hasil tersebut nilai BCWP < BCWS makа
pekerjaan mengalami keterlambatan waktu, Schedule Overrun dan ACWP < BCWP maka pekerjaan
tersebut dilakukan dengan biayunya lebih hemal, Cost Underrun dan adapun sesuai hasil perhitungan
dengan mempertimbangkan kurva Earned Value minggu ke -10 perkiraan biaya penyelesaian proyek
atau EAC (Estimate at Completion) adalah Rp. 27.677.058.504, lebih kecil dari Rencana Anggaran
Biaya ataи BАC (Budgeted at Completion) sebesar nilai kontrak yaitu Rp. 28.444.499.602 Сost
Underrun, sedangkan waktu yang adalah total penyelesaian proyek atau ECD (Estimate Completion
Date) yaitu dibutuhkan waktu 28.28 minggu, sedangkan waktu sesuai kontrak adalah 26 minggu, maka
secara keseluruhan pekerjaan proyek tersebut diprediksi akan mengalami keterlambatan, Schedule
Underruп.