dc.description.abstract |
PT LBE adalah perusahaan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU), yang
merupakan independent power producer (IPP) guna menyuplai listrik ke PLN pada
jaringan Jawa-Bali. Salah satu bahan baku yang digunakan oleh PLTU adalah air
bersih. Air merupakan kebutuhan yang sangat krusial di PLTU. Proses produksi
pada unit penyedia air di PT LBE dimulai dari pengolahan awal air laut yaitu pada
sistem pretreatment. Air laut dari intake basin diolah dengan proses koagulasi,
flokulasi, dan sedimentasi untuk menghilangkan pengotor berupa padatan
tersuspensi agar tidak mengganggu pada proses desalinasi. Unit utama dari proses
disalinasi adalah unit Sea Water Reserve Osmosis (SWRO). Berdasarkan 14
periode pengukuran kinerja WTP dengan menghitung nilai Overall Equipment
Efectiveness (OEE) pada unit SWRO, diperoleh nilai OEE, dengan nilai
Availability Rate, Quality Rate diatas nilai standar yaitu OEE> 85% ,
Availability> 90% . dan Quality Rate > 95%. Akan tetapi untuk Performance
efficiency, pada beberapa periode pengukuran masih <95% sebagai standar yang
harus dipenuhi. Hal ini tidak sesuai dengan visi perusahaan sebagai perusahaan
teknologi proses yang mengutamakan kehandalan sesuai standar. Penelitian ini
menganalisa penyebab performance efisiency unit SWRO dibawah standar, guna
mengembangkan ide perbaikan. Usulan perbaikan dengan modifikasi pada system
recovery device untuk memasukkaan air panas, sehingga tidak perlu dilakukan
pembongkaran, menghindari masuknya air panas ke SWRO, mampu mengatasi
terbentuknya garam, sehingga masalah gangguan pada putan rotor akibat garam
yang menjadi pengotor dapat diatasi. Secara teoritis hal ini mampu meningkatkan
nilai Performance efisiency >95%. |
en_US |