Abstract:
Institut Teknologi Indonesia merupakan PTS yang berkomitmen menghasilkan lulusan yang
berpotensi sebagai field engineers yang tangguh dan mempunyai integritas tinggi serta berjiwa
entrepreneurship sesuai dengan visi ITI yaitu The Technology Based Entrepreneur University.
Untuk menjalankan visi tersebut ITI didukung dengan adanya unit kerja Pusat Inovasi dan
Inkubasi Bisnis (PI2B) yang mendorong mahasiswa untuk melahirkan perusahaan baru berbasis
teknologi atau start up. Keunikan lain dari ITI adalah suasana kehidupan kampus yang
merepresentasikan kehidupan sebagai insinyur lapangan dan lokasinya yang dekat dengan
kawasan Puspiptek (Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi) sehingga banyak
didukung oleh peneliti dan perekayasa dari Puspiptek sebagai tenaga pengajar NIDK. Di samping
itu telah terjalin kerja sama dengan lembaga-lembaga peneliti di kawasan Puspiptek antara lain
BPPT, LIPI, BATAN dan dukungan dari Kementerian Riset dan Teknologi/BRIN untuk
melaksanakan kegiatan tridharma perguruan tinggi yang berbasis riset dan inovasi. Institut
Teknologi Indonesia memiliki 11 prodi (10 Prodi S1 dan 1 Prodi D3), yaitu Tek. Kimia, Tek.
Mesin, Tek. Elektro, Informatika, Tek. Industri, Tek. Sipil, Perencanaan Wilayah dan Kota,
Arsitektur, Teknologi Industri Pertanian, Manajemen&D3 Mesin Otomotif. Pada pengklasterisasi
perguruan tinggi tahun 2020, ITI berada pada urutan ke 10 dari 97 perguruan tinggi dalam klaster
3 atau berada pada urutan 59 secara nasional dari 2.136 perguruan tinggi di Indonesia. Prestasi ini
akan dapat ditingkatkan secara lebih cepat sehingga pencapaian visi ITI dan 8 IKU juga dapat
dipercepat dengan dukungan dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan melalui Program Kompetisi Kampus Merdeka (PK-KM). Oleh karena itu ITI
ikut berpartisipasi dalam kompetisi pendanaan melalui Program Kompetisi Kampus Merdeka
(PK-KM). Jumlah mahasiswa ITI pada semester genap 2019/2020 adalah 2477 mahasiswa, maka
ITI masuk ke dalam Liga 3. Program studi yang dilibatkan adalah Program Studi Teknik Kimia
dan Teknik Mesin serta program ISS (Institutional Support System) yang melibatkan dua unit
kerja yitu Pusat Penunjang Akademik (PPA) dan Pusat Kemahasiswaan dan Alumni (PKA) yang
ada di ITI. Pemilihan dua program studi tersebut berdasarkan skor akreditasi tertinggi dari
seluruh program studi di ITI, kedua program studi sudah berpengalaman dalam mengelola dana
hibah dan adanya komitmen dari dosen-dosen dan Ka. Prodi masing-masing untuk menyusun
proposal dan melaksanakan kegiatan jika proposal ini lulus seleksi untuk mendapatkan
pendanaan. Aktivitas yang dirancang oleh kedua program studi adalah peningkatan yang sangat
signifikan dalam pencapaian IKU 1 sampai dengan 7 antara lain peningkatan kualitas lulusan
melalui implementasi kegiatan MBKM, peningkatan kompetensi mahasiswa untuk berprestasi
skala nasional, peningkatan kualitas kegiatan tridharma perguruan tinggi yang dilaksanakan oleh
dosen, peningkatan kualitas dosen melalui sertifikasi profesi/kompetensi dan berkiprah di
industri, dosen berkualifikasi S3, pengembangan kemitraan dan pengembangan inovasi
pembelajaran melalui pemutakhiran kurikulum. Sedangkan aktivitas ISS meliputi supporting
sistem informasi untuk pengembangan inovasi pembelajaran dan peningkatan kualitas lulusan
melalui pembentukan Career Development Center (CDC) – ITI. Total dana yang diusulkan
adalah Rp.3.305.000.000 yang terdiri dari Rp.1.253.026.000,- dialokasikan untuk Teknik Mesin
(269 mahasiswa) dan Rp.1.555.763.000,- dialokasikan untuk Teknik Kimia (392 mahasiswa)
serta Rp.496.621.000 untuk Program ISS. Dana pendamping yang disediakan oleh ITI adalah
Rp.165.250.000 untuk pembiayaan manajemen internal ITI. Melalui partisipasinya dalam
Program PK-KM, ITI berkomitmen untuk mendorong peningkatan tata kelola, SDM dan
pengembangan inovasi di bidang pembelajaran dengan menerapkan kebijakan Kampus Merdeka
yang pada gilirannya dapat meningkatkan mutu kinerja ITI dan relevansi lulusannya.