Abstract:
Dalam rangka menggulangi turunnya produksi minyak bumi, telah dikembangkan
teknologi Enhanced Oil Recovery (EOR) yaitu pengankatan minyak tahap lanjut
yang memanfaatkan surfaktan untuk memaksimalkan produksi minyak bumi pada
reservoir. Teknologi EOR yang umumnya digunakan adalah chemical flooding
yang meliputi alkali, surfaktan, dan polimer, atau kombinasi ketiganya. Tujuannya
adalah untuk menurunkan tegangan antar muka (IFT) antara minyak dan air,
sehingga dapat mengambil sisa minyak yang masih terjebak dalam reservoir.
Surfaktan umumnya dibuat dari petroleum solfonat yang tidak dapat diperbaharui
dan harganya yang mahal, sehingga perlu dibuat surfaktan berbasis biomassa yang
dapat diperbaharui. Metil Ester Sulfanoat (MES) adalah salah satu surfaktan
berbasis metil ester dari minyak nabati seperti minyak kelapa sawit, minyak
kedelai, dll. Polimer digunakan untuk meningkatkan viskositas sebagai kontrol
mobilitas. Oleh karena itu polimer dan surfaktan dapat digabungkan menjadi satu
zat untuk mengambil efek positif dari kedua zat tersebut menjadi satu komponen
yang disebut Polymeric Surfactant dan merupakan alternatif yang menarik sebagai
EOR agent.
Langkah pertama penelitian ini adalah sintesis MES dari metil ester berbasis
minyak sawit dengan NaHSO3 sebagai zat pensulfonasi lalu langkah kedua adalah
polimerisasi MES untuk mensintesis polimeric surfaktant/Polimeric metil ester
sulfonat (PMES) menggunakan monomer akrilamida .Akrilamida dapat
digunakan untuk aplikasi EOR terutama karena harganya yang relatif murah
dengan sifat viskositas yang baik, dan karakteristik psikokimia yang baik.
Prinsip dari penelitian ini adalah untuk memasukkan gugus sulfonat dari MES ke
dalam rantai polimer, sehingga diharapkan dari Polymeric Surfactant yang
terbentuk dapat menurunkan nilai IFT yang sesuai untuk aplikasi EOR.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka diperoleh hasil terbaik
proses polimerisasi surfaktan untuk mensintesis PMES yaitu pada suhu 60o
C,
waktu 90 menit dengan rasio berat MES : akrilamida (AM) adalah 1:0.3.
Berdasarkan hasil uji IFT diperoleh hasil nilai IFT menurun dari 8.6 mN/m
(sebelum penambahan PMES) menjadi 2.3 mN/m (setelah penambahan PMES).
Namun hasil ini masih belum memenuhi standar minimal surfaktan untuk aplikasi
EOR yaitu 10-3 mN/m. Sintesis Polymeric surfactant menghasilkan yield
1384,79%. Polymeric surfactant memiliki potensi untuk mengubah keadaan
permukaan awal oil wet menjadi water wet berdasarkan studi perubahan
kebasahan. Namun, penelitian lebih lanjut diperlukan pada surfaktan polimer
untuk aplikasi EOR.