DSpace Repository

SINTESIS DAN FORMULASI (BIO)SURFAKTAN METIL ESTER SULFONAT DARI METIL ESTER BERBASIS MINYAK SAWIT UNTUK APLIKASI ENHANCED OIL RECOVERY

Show simple item record

dc.contributor.advisor Yusuf, Reza Muhammad
dc.contributor.author Wibowo, Agam Duma Kalista
dc.contributor.author Sunandar, Kudrat
dc.date.accessioned 2022-04-04T03:41:41Z
dc.date.available 2022-04-04T03:41:41Z
dc.date.issued 2019-02-25
dc.identifier.uri http://repository.iti.ac.id/jspui/handle/123456789/1176
dc.description.abstract Enhanced Oil Recovery (EOR) adalah salah satu teknik pengangkatan minyak tahap lanjut yang memanfaatkan surfaktan untuk memaksimalkan produksi minyak pada reservoir. Pada umumnya surfaktan yang digunakan untuk EOR adalah surfaktan berbasis minyak bumi yang sulit terdegradasi. Selain itu juga surfaktan berbasis minyak nabati tidak dapat larut secara sempurna pada brine water dan nilai interfacial tension (IFT)-nya masih belum memenuhi standar sebagai EOR agent. Beberapa faktor yang mempengaruhi kualitas MES yang terbentuk adalah konsentrasi katalis pada proses sulfonasi dan konsentrasi metanol pada proses pemurnian. Selain itu formulasi surfaktan primer dengan sekunder cukup penting karena mampu me-recovery minyak hingga 85% dan dapat menurunkan nilai Interfacial Tension/IFT agar memenuhi untuk aplikasi EOR. Salah satu faktor yang mempengaruhi terbentuknya produk reaksi adalah katalis. Katalis yang digunakan dalam sintesis Metil Ester Sulfonat (MES) dari metil ester dan NaHSO3 salah satunya adalah Al2O3. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian tentang pengaruh konsentrasi katalis terhadap konsentrasi MES yang terbentuk. Di sisi lain, penambahan metanol dalam proses pemurnian berpengaruh terhadap di-salt yang terbentuk. Kandungan di-salt harus dikurangi karena dapat mengurangi daya deterjensi MES itu sendiri. Faktor-faktor tersebut perlu diteliti guna menghasilkan MES dengan kualitas yang baik selain itu untuk dapat digunakan untuk aplikasi EOR, maka perlu dilakukan formulasi antara dua surfaktan (MES-Tween 80) sehingga diharapkan nilai IFT-nya ≤ 10- 3 dyne/cm. Tahap pertama pada penelitian ini adalah sintesis surfaktan Metil Ester Sulfonat (MES) dengan NaHSO3 sebagai agen pensulfonasi dengan katalis Al2O3, yang dilanjutkan pemurnian dengan metanol. Tahap kedua adalah formulasi surfaktan primer (MES) dengan surfaktan sekunder (Tween 80). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi katalis Al2O3 terhadap sintesis MES, untuk mengetahui pengaruh konsentrasi Metanol pada proses pemurnian MES pada tahap pertama serta untuk mengetahui formulasi MES-Tween 80 dengan Na2CO3 yang ideal sebagai EOR agent pada tahap kedua. Hasilnya adalah pada penelitian tahap pertama variasi terbaik diperoleh pada sintesis MES yaitu dengan kondisi operasi katalis Al2O3 1% dan konsentrasi metanol 45% dengan yield sebesar 21.04%. Sedangkan untuk tahap kedua diperoleh hasil uji FTIR yang menunjukkan gugus sulfonat terdapat pada panjang gelombang 1361.79-1016.94 cm-1 . Hasil terbaik formulasi co-surfaktan didapatkan formulasi MES:Tween 80 adalah 60:40 dengan konsentrasi Na2CO3 0.5%.. Nilai IFT mengalami penurunan antara sebelum diberi co-surfaktan dengan setelah diberi co-surfaktan dari 8.6 dyne/cm menjadi 4.8 dyne/cm. en_US
dc.language.iso other en_US
dc.publisher Institut Teknologi Indonesia en_US
dc.subject Metil Ester Sulfonat (MES) en_US
dc.subject Katalis Al2O3 en_US
dc.subject di-salt en_US
dc.subject Formulasi co-surfaktan (MES-Tween 80) en_US
dc.title SINTESIS DAN FORMULASI (BIO)SURFAKTAN METIL ESTER SULFONAT DARI METIL ESTER BERBASIS MINYAK SAWIT UNTUK APLIKASI ENHANCED OIL RECOVERY en_US
dc.type Other en_US


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search DSpace


Advanced Search

Browse

My Account