Abstract:
Maret 2020 merupakan fajar untuk memulai kembali
kegiatan belajar
-mengajar setelah hampir dua bulan
istirahat dari rutinitas ini. Tiada banyak yang berbeda,
kegiatan belajar masih sama seperti semester
-semester
sebelumnya. Sedikit perubahan di kampus kami, Institut
Teknologi Indonesia, Serpong
, hanyalah berupa adanya
kewajiban untuk menggunakan media daring secara
berselang
-seling, blended learning. Hal ini menjadi sedikit
tantangan: sedikit karena fitur dalam platform yang kami
gunakan relatif mudah, intuitive; dan sedikit karena
masih sangat terbantukan dengan kuliah metode tatap
muka. Situasi umum masyarakat pun masih berjalan
seperti biasa. Kejadian di belahan bumi yang lain berupa
outbreak virus Corona juga belum
menimbulkan
kekhawatiran berarti di dalam negeri.
Pertengahan Maret 2020, haluan cerita berubah. Kasus
COVID
-19 ditemukan di Indonesia.
Kemudian
, disusul
peningkatan status penyakit ini menjadi pandemic oleh
WHO. Tindakan berskala nasional hingga unit bangunan
pun dilakukan di berbagai sudut.
Kampus ITI pun tak
luput mengalami penutupan secara sementara. Kegiatan
belajar
-mengajar kemudian dipindahkan ke ruang maya.
Pada pertemuan ketiga inilah kami harus mengalami syok
yang cukup berat karena kami harus belajar dan mengajar
melalui saluran digital yang sama sekali belum pernah
dilakukan. Namun demikian, kami masih tetap bersyukur
karena setidaknya sempat mengalami perkuliahan tatap
muka dua kali sebelum akhirnya kami semua hanya bisa
berjumpa secara daring.
Pertemuan demi pertemuan harus disiapkan dan
disampaikan secara virtual. Culture shock terjadi atas
beberapa hal, di antaranya pengelolaan waktu, distraksi
kegiatan rumah dan penjagaan ikatan (engagement)
dengan proses pembelajaran. Inovasi
-inovasi kecil dalam
pembelajaran pun terus kami lakukan untuk mengatasi
hal
-hal tersebut dengan tetap mengindahkan kualitas
substansi materi pembahasan. Waktu berlalu dan
pandemi berkembang semakin parah. Aktivitas
berkumpul semakin harus dikurangi untuk menghindari
kontak dengan orang lain. Sementara itu, pada pertengahan Mei
, kegiatan Ujian
Tengah Semester dilaksanakan, akhir perkuliahan
semakin dekat, yang berarti tugas besar pun harus segera
dirilis. Masa ini belum menyadarkan sepenuhnya bahwa
manuver baru terkait strategi pembelajaran harus
dilakukan
—karena kemungkinan sekolah
-sekolah sudah
6
dapat dibuka kembali awal Juni, yang berarti masih ada
waktu untuk menggunakan metode lama dalam
pengerjaan tugas besar. Namun, kurva penderita COVID19 secara nasional masih belum menunjukkan angka
penurunan yang aman.
Bagaimanapun, waktu tetap terus berjalan sehingga
keputusan untuk melakukan perubahan terhadap metode
pengerjaan tugas besar sangat mendesak harus kami
lakukan sesegera mungkin, saat itu awal Juni. Bentuk
evaluasi diubah dari pengerjaan tugas secara manual
dengan membuat maket menjadi produk digital. Dengan
masa pandemi dan bekerja dari rumah diharapkan dapat
memberikan waktu yang lebih longgar kepada para
pembelajar untuk memperluas wawasan dan pengetahuan
secara daring dan cepat. Dinamika ini menciptakan
suasana inovatif untuk keluar dari cangkang zona nyaman
dengan melihat ruang luar yang lebih menantang. Ini
adalah momen yang berharga untuk berani bereksplorasi
terhadap kemungkinan-kemungkinan baru bagi para
pembelajar dalam mengonstruksi pengetahuan.
Laporan ini dibuat sebagai kompilasi sekaligus milestone
dan reflective book perjalanan bagi para pembelajar yang
terlibat di dalamnya, terutama sebagai upaya
memenangkan kegiatan pembelajaran di tengah situasi
yang kurang menguntungkan. Congratulation!
Substansi di dalam buku ini tidak lepas dari
ketidaksempurnaan. Berbagai penyesuaian dan perbaikan
perlu diperbaiki di masa depan. Buku ini diharapkan
dapat menjadi portofolio digital (eportfolio) bagi
pembelajar yang terus tersedia, inspirasi bagi khalayak
ramai dan bergulir menjadi salah satu sumber
pengetahuan bagi pembelajar selanjutnya. Penerbitan
dalam ruang publik diharapkan dapat menciptakan
ulasan dan diskusi yang berkelanjutan sehingga dapat
membangun upaya pembelajaran yang lebih baik lagi di
masa depan walaupun tentunya kita tidak akan banyak
kembali lagi kepada cara lama.