DSpace Repository

Penerapan Teknologi Digital Pada Industri Tempe Untuk Penjaminan Kualitas dan Efesiensi Produksi

Show simple item record

dc.contributor.author Aisyah, Tita
dc.contributor.author Hapsari, Novy
dc.contributor.author Saharudin, Saharudin
dc.date.accessioned 2021-12-10T09:48:48Z
dc.date.available 2021-12-10T09:48:48Z
dc.date.issued 2021-11-29
dc.identifier.uri http://repository.iti.ac.id/jspui/handle/123456789/1098
dc.description LAPORAN AKHIR PENELITIAN DANA INTERNAL PERGURUAN TINGGI en_US
dc.description.abstract Tempe merupakan makanan tradisional yang sangat populer di kalangan rakyat Indonesia. Tempe terbuat dari kedelai yang difermentasikan dengan jamur Rizhopus oligoporus sehingga terbentuk massa yang padat dan diselimuti oleh selaput hifa jamur berwarna putih yang seragam. Proses fermentasi pada kedelai dapat meningkatkan nilai nutrisi, sifat organoleptic, dan kecernaan produk, serta meningkatkan ketersediaan hayati protein, karbohidrat, dan lipid, dalam ukuran yang mudah dicerna(Santhirasegaram et al., 2016)(Mukherjee et al., n.d.). Pada saat ini, umumnya tempe dibuat oleh industri skala rumah tangga. Dari hasil observasi proses produksi tempe, proses yang sangat memakan tenaga dan kritis, ada 2, yaitu pengelupasan yang dilakukan secara manual dan proses fermentasi. Proses fermentasi, merupakan salah satu bagian yang sangat kritis, karena membutuhkan kondisi lingkungan yang stabil suhunya pada sekitar 301oC, kelembapan sedang, dan dengan ventilasi yang baik (udara dapat mengalir). Perkembangan teknologi yang sangat pesat seperti sekarang ini, masih banyak pengrajin tempe yang proses pembuatannya masih dilakukan secara manual dan bergantung pada iklim cuaca. Proses fermentasi tempe berlangsung selama 24 jam. Pada penelitian ini dibuat alat optimalisasi fermentasi tempe dengan mesin inkubator berukuran 80cm x 175cm x 180 cm. Dalam sekali produksi, inkubator fermentasi tempe dapat menampung 240 tempe. Arduino Mega 2560 mengolah data yang diterima dari 3 buah sensor DHT22, untuk menaikan suhu ruang menggunakan heater, sementara menurunkan suhu ruang menggunakan kipas. Inkubator ini juga mengendalikan kondisi suhu ruang alat fermentasi pada suhu yang diinginkan, yaitu 31oC sampai dengan 34oC. Dengan alat fermentasi tempe, proses fermentasi tempe dapat menghemat waktu 4 jam lebih cepat atau efesien waktu 20%. en_US
dc.language.iso other en_US
dc.publisher Institut Teknologi Indonesia en_US
dc.subject DHT22 en_US
dc.subject Efesiensi en_US
dc.subject Fermentasi Tempe en_US
dc.subject Skala Rumah Tangga en_US
dc.title Penerapan Teknologi Digital Pada Industri Tempe Untuk Penjaminan Kualitas dan Efesiensi Produksi en_US
dc.type Other en_US


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search DSpace


Advanced Search

Browse

My Account