Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.iti.ac.id/jspui/handle/123456789/2457
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.authorSumastyoko, Sumastyoko-
dc.contributor.authorHoetman, Agus Rusyana-
dc.date.accessioned2024-10-04T08:03:38Z-
dc.date.available2024-10-04T08:03:38Z-
dc.date.issued1997-
dc.identifier.urihttp://repository.iti.ac.id/jspui/handle/123456789/2457-
dc.descriptionDosen pembimbing : Agus Rusyana Hoetmanen_US
dc.description.abstractProcess plant biasanya terdiri darl 2 (dua) komponen-komponen utama yaitu jaringan penukar panes dan slstem utilitas, seperti steam, cooling water, refrigerant. dan lain-lain. Kedua sistem ini apabila tidak terintegrasi dengan baik akan berakibat proses pemulihan energinya tidak optimum. Hal ini mengakibatkan Konsumsi energi (utilitas) dan luas total permukaan penukar panas tidak mencapai target (berlebihan). lnvestasi yang tinggi melalui peralatan yang sangat mahal belum tentu menjamin suatu proses berlangsung efisien ditinjau dari konsumsi energinya. lntegrasi proses melalui konsep targeting dengan teknologi Pinch ini akan dapat menentukan Target Energi yaitu energi minimum yang seharusnya diperlukan pada suatu jaringan penukar panas. Pinch pada prinsipnya adalah jarak temperatur terdekat antara 2 aliran panas dan aliran dingin yang terletak pada kurva komposit pada suatu sistem. Direncanakan perhitungan Pinch dengan AT~ =10C pada pabrik aromatik dengan menggunakan analisa Problem Table. Pada analisa ini akan dincari posisi Pinch, besar utilitas panas dan utilitas dingin, dan akan didesain jaringan penukar panas yang baru dengan menggunakan diagram grid, serta desain diagram alir proses berdasarkan desain jaringan penukar panas yang baru tersebut. Hasil perhitungan didapat letak Pinch pada 150C untuk pinch aliran panas dan 140C pinch aliran dingin. Jumlah utilitas panas sebesar 17,98 MW dan utilitas dlngin sebesar 14,375 MW. Dari hasll tersebut ternyata lebih kecil dari kebutuhan utilitas sebelumnya yaitu 27,1 MW untuk utilitas panas dan 23,5 MW untuk utilitas dingin. Serta luas permukaan perpindahan panas menjadi 2371,79 m yang sebelumnya sebanyak 4011 m. Heater bertambah menjadi 3 buah dari sebelumnya 2 buah serta Heat Exchanger bertambah menjadi 9 buah dari 5 buah, sedangkan jumlah Cooler tetap yaitu sebanyak 3 buah.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherInstitut Teknologi Indonesiaen_US
dc.titleINTEGRASI SISTEM PENUKAR PANAS DENGAN MENGGUNAKAN TEKNOLOGI PINCHen_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIM012910041-
dc.identifier.kodeprodiKODEPRODI21201#Teknik Mesin-
Appears in Collections:[TA] Teknik Mesin

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
MS 1997 050.pdf
  Restricted Access
FULL TEXT24.32 MBAdobe PDFView/Open Request a copy


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.