Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.iti.ac.id/jspui/handle/123456789/3087
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.authorAgustin, Anita-
dc.contributor.authorVictor Tuapetel, Jones-
dc.date.accessioned2025-12-11T02:41:36Z-
dc.date.available2025-12-11T02:41:36Z-
dc.date.issued2025-08-
dc.identifier.urihttp://repository.iti.ac.id/jspui/handle/123456789/3087-
dc.descriptionDosen Pembimbing: Ir. J. Victor Tuapetel, ST, MT, PhD, IPM, ASEAN Eng.en_US
dc.description.abstractSistem tata udara untuk ruang operasi infeksi sangat penting karena beberapa alasan yang berkaitan dengan keselamatan, kenyamanan, dan efisiensi operasional. Sistem tata udara mengonsumsi 40-60% dari total energi di Gedung. Sistem tata udara ini bertujuan untuk menjaga pengaturan temperatur, kelembapan, kontrol aliran udara, mencegah kontaminasi lintas, dan menjaga kualitas udara. Oleh karena itu udara segar sangat dibutuhkan dalam sistem tersebut, dalam hal ini unit pendinginan yang dapat diaplikasikan adalah Air Handling Unit Full Fresh Air. Secara spesifik, beban udara segar dan udara yang dibuang masing-masing menyumbang 20-30% dan 30-40% dari total konsumsi energi pada sistem pendingin udara. Hal ini akan mengarah pada pemborosan energi jika energi tersebut tidak didaur ulang secara efektif, yang pada akhirnya akan meningkatkan konsumsi energi pada sistem pendingin udara. Energi buangan ini dapat didaur ulang dan disalurkan ke berbagai proses yang digerakkan secara termal, mekanis, dan elektrik. Oleh karena itu, penting untuk mendaur ulang dan menggunakan kembali energi buangan di gedung secara efektif. Dengan menggunakan sistem pemulihan panas (Heat Recovery Ventilator), kehilangan panas yang dibawa oleh udara buangan dapat diubah menjadi energi yang dapat didaur ulang, yang dapat mengurangi total konsumsi energi pada sistem pendingin udara. Dalam penelitian ini diperoleh hasil kapasitas yang dibutuhkan AHU FFA tanpa HRV untuk Ruang Operasi Infeksi dengan ukuran ruangan 7 x 6 x 3 m dan ACH 25 sebesar 55,65 kW dengan nilai COP 3,905, Efisiensi 65,74%, EER 12,26. Sedangkan kapasitas AHU yang dilengkapi dengan HRV untuk Ruang Operasi infeksi tersebut sebesar 42 kW dengan nilai COP 3,907, Efisiensi 65,77%, EER 12,27. Dengan demikian penghematan energi AHU yang dilengkapi dengan HRV sebesar 24,5%. Ada pun kinerja AHU dengan HRV lebih tinggi 0,03% dari AHU tanpa HRV.en_US
dc.publisherInstitut Teknologi Indonesiaen_US
dc.subjectRuang Operasi Infeksien_US
dc.subjectAHU FFAen_US
dc.subjectHRVen_US
dc.subjectCOPen_US
dc.subjectEfisiensien_US
dc.subjectEERen_US
dc.titleANALISIS PERANCANGAN PENGGUNAAN HEAT RECOVERY VENTILATOR PADA AIR HANDLING UNIT FULL FRESH AIR DENGAN PEMANFAATAN UDARA BUANG RUANGAN UNTUK RUANG OPERASI INFEKSIen_US
dc.identifier.nimNIM1122623009-
Appears in Collections:[TA] Teknik Mesin

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
Cover sampai Halaman xiii.pdfCOVER2.19 MBAdobe PDFView/Open
Bab 1 Pendahuluan.pdfBAB I802.44 kBAdobe PDFView/Open
Bab 2 Landasan Teori.pdf
  Restricted Access
BAB II6.01 MBAdobe PDFView/Open Request a copy
Bab 3 Metodologi Penelitian.pdf
  Restricted Access
BAB III517.01 kBAdobe PDFView/Open Request a copy
Bab 4 Perhitungan dan Analisa.pdf
  Restricted Access
BAB IV3.11 MBAdobe PDFView/Open Request a copy
Bab 5 Kesimpulan dan Saran.pdfBAB V175.83 kBAdobe PDFView/Open
Daftar Pustaka.pdfDAFTAR PUSTAKA574.57 kBAdobe PDFView/Open
FULL TEXT.pdf
  Restricted Access
FULL TEXT4.71 MBAdobe PDFView/Open Request a copy


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.