Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.iti.ac.id/jspui/handle/123456789/2582
Full metadata record
DC Field | Value | Language |
---|---|---|
dc.contributor.author | Asta Chika, Veronika Ariva | - |
dc.contributor.author | Kuntolaksono, Satrio | - |
dc.date.accessioned | 2024-10-29T08:07:37Z | - |
dc.date.available | 2024-10-29T08:07:37Z | - |
dc.date.issued | 2024-09-11 | - |
dc.identifier.uri | http://repository.iti.ac.id/jspui/handle/123456789/2582 | - |
dc.description | Dosen Pembimbing : Satrio Kuntolaksono | en_US |
dc.description.abstract | Minyak bumi telah menjadi sumber energi utama di Indonesia sejak lama. Namun jumlah cadangan minyak bumi di Indonesia dikhawatirkan akan terus menurun beberapa tahun kedepan. Oleh karena itu salah satu energi alternatif untuk mengganti bahan bakar solar adalah biodiesel. Biodiesel dibuat dengan proses kimia transesterifikasi (transesterification), dimana pada proses tersebut menghasilkan dua produk metil ester dan produk samping yaitu gliserol. Produk turunan gliserol berupa TAG (Tri Acetyl Glycerol)/ Triacetin ini di Indonesia masih belum banyak diolah, karena keterbatasan dari teknologi sehingga menyebabkan nilai jual dari gliserol ini rendah. Konsumsi triacetin di Indonesia di proyeksikan mencapai 106.175 hingga tahun 2028, oleh karena itu perlu dilakukannya pengolahan gliserol agar menjadi produk yang memiliki nilai jual tinggi. Pabrik triacetin ini dirancang dengan kapasitas 100.000 ton per tahun. Bahan baku yang digunakan untuk memproduksi triacetin adalah gliserol dan asam asetat dengan katalis amberlyst-15. Pabrik ini akan didirikan di Kawasan Industri, Pelintung, Medang Kampai, Kota Dumai, Riau yang dioperasikan secara kontinyu. Proses produksi triacetin pada pabrik ini terdapat tiga tahapan utama yaitu pemurnian gliserol, esterifikasi dan pemurnian produk. Untuk tahapan pemurnian gliserol, crude glycerol dipisahkan dari air menggunakan flash separator pada suhu 130 o C dan tekanan 1 atm. Kemudian gliserol dengan kemurnian 96% disimpan ke dalam tangki penampung gliserol. Reaksi esterifikasi dilakukan di dalam reaktor fixed bed multitube pada suhu 105 o C dan tekanan 1 atm. Selanjutnya triacetin dipisahkan dari air sebagai produk samping menggunakan decanter pada suhu 30 o C dan tekanan 1 atm. Kemurnian triacetin 99% disimpan ke dalam tangki penampung produk. Utilitas yang dibutuhkan diantaranya air, listrik, dan bahan bakar solar. Kebutuhan air yang digunakan pada unit utilitas berasal dari air sungai yang berada di sekitar pabrik. Yang terdiri dari 1.426,54 kg/jam untuk kebutuhan start-up dan 1.083,38 kg/jam untuk kebutuhan kontinyu. Kebutuhan listrik berasal dari PLN sebesar 4.786,91 kWh. Lalu, kebutuhan bahan bakar solar didapatkan | en_US |
dc.language.iso | other | en_US |
dc.publisher | INSTITUT TEKNOLOGI INDONESIA | en_US |
dc.title | Pra Rancangan Pabrik Triacetin (Triacetyl Glycerol) | en_US |
dc.type | Thesis | en_US |
dc.identifier.nim | NIM1142000025 | - |
dc.identifier.kodeprodi | KODEPRODI24201#Teknik Kimia | - |
Appears in Collections: | [TA] Teknik Kimia |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
COVER.pdf | Cover | 25.93 kB | Adobe PDF | View/Open |
ABSTRAK.pdf | ABSTRAK | 31.29 kB | Adobe PDF | View/Open |
BAB I.pdf | BAB I | 403.07 kB | Adobe PDF | View/Open |
BAB II.pdf Restricted Access | BAB II | 186.05 kB | Adobe PDF | View/Open Request a copy |
BAB III.pdf Restricted Access | BAB III | 979.06 kB | Adobe PDF | View/Open Request a copy |
BAB IV.pdf Restricted Access | BAB IV | 790.04 kB | Adobe PDF | View/Open Request a copy |
BAB V.pdf Restricted Access | BAB V | 108.9 kB | Adobe PDF | View/Open Request a copy |
BAB VI.pdf Restricted Access | BAB VI | 496.73 kB | Adobe PDF | View/Open Request a copy |
DAFTAR PUSTAKA.pdf | DAFTAR PUSTAKA | 141.45 kB | Adobe PDF | View/Open |
Soft File Laporan TA Veronika_1142000025.pdf Restricted Access | FULL TEXT | 14.17 MB | Adobe PDF | View/Open Request a copy |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.