Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.iti.ac.id/jspui/handle/123456789/2290
Title: | PENGARUH CARA PEMBERIAN AIR TERHADAP PERTUHBUHAN DAN HASIL TANAMAN KEDELAI (Glycine max (L.) merr) DI D.I. BATANG SAMO, KABUPATEN KAMPAR, PROPINSI RIAU |
Authors: | Partowijoto, Achmadi Sinaga, Robert Hardi |
Issue Date: | Feb-1992 |
Publisher: | Institut Teknologi Indonesia |
Abstract: | Kedelai adalah palawija yang banyak diusahakan oleh petani dan umumnya ditanam setelah tanaman padi. Kedelai oleh pemerintah ditetapkan sebagai tanaman pangan nomer dua setelah padi, karena merupakan tanaman penting didalam pola tanam rotasi padi sawah. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan cara pemberian air yang tepat baqi pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai yang cukup baik. Dengan pengaturan tata air yang baik dalam jumlah dan wak tu yang tepat diharapkan dapat meningkatkan hasil produksi. ini dilakukan dengan membudidayakan tanaman Penelitian kedelai varietas Willis pada petak percobaan yang berukuran 10 x 10 m dengan perlakuan selang pemberian air irigasi 5, 10, 15, dan 20 harian. Setiap perlakuan dilakukan dengan 6 kali ulangan. Pengama tan pencatatan data iklim dan pengamatan agronomi yang meliputi tinggi tanaman, jumlah daun hasil ubinan, jumlah polong isi dan berat 100 butir biji kering. Debit air irigasi diukur dengan sekat ukur Thomson. Penggunaan air oleh tanaman diperhitungkan dari penurunan kadar air tanah yang diukur dengan cara gravimetri. Lokasi penelitian dilaksanakan di D.I. Batang Samo, Kecamatan Rambah Baru, Kabupa ten Kampar, Propinsi Riau. Secara geografis terletak pada g', 56',10" Lintang Utara dan 106°, 25' Bujur Timur. Curah hujan bervariasi antara 138 mm pada bulan Juni sampai 340 mm pada bulan Desember, dengan jumlah curah hujan dalam setahun sebesar 2,737 mm. Dan menurut Klasifikasi Odelman (1975) D.I. Batang Samo ter masuk dalam Zona groklimat BI dengan rata-rata 7 bulan basah berturut-turut dan satu bulan kering. Keadaan tanah termasuk - kelas tanah Podzolik lerah Kuning, kondisi drainase baik, asam, kejenuhan basa rendah, tekstur liat, dan topografi bervariasi antara bergelombang sampai agak berbukit. Untuk perlakuan 5 harian jumlah air dalam tanah sebagian besar berada di sekitar kapasitas lapang, sedangkan untuk per lakuan 10, 15, 20 harian diantara kapasitas lapang sampai hampir mendekati kondisi titik layu permanen. Pada intensitas pemberian air yang makin sering, jumlah air yang diberikan dan digunakan tanaman semakin besar. Jumlah air yang digunakan oleh tanaman lebih kecil dari jumlah air yang di berikan, hal ini terjadi karena adanya kehilangan air. ata-rata penggunaan air oleh tanaman mengalami kenaikan pada fase pertum buhan awal ke fase vegetatif, dari fase vegetatif ke fase repro duktif menurun dan dari fase reproduktif ke fase pemasakan juga mengalami penurunan. Dengan analisa statistik, selang pemberian air irigasi ber pengaruh secara nyata pada pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai. Dari empat perlakuan yang diteliti ternyata perlakuan pember ian air 10 harian menunjukan pertumbuhan, hasil dan komponen hasil I yang paling tinggi. |
Description: | Dosen pembimbing : Achmadi Partowijoto |
URI: | http://repository.iti.ac.id/jspui/handle/123456789/2290 |
Appears in Collections: | [TA] Teknologi Industri Pertanian |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
TIP 1992 27 .pdf | FULL TEXT | 45.25 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.